Para pemegang saham saat rapat. (Foto: Dade Fachri/TangerangNet.om) |
NET - Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia PT JAI
(Jasa Armada Indonesia) Tbk Herman Susilo mengatakan Pelabuhan Tanjung Priok
masih menjadi andalan pendapatan usaha PT JAI Tbk. Untuk kegiatan pemanduan dan
penundaan kapal hingga saat ini, masih pendapatan jasa pelayanan kapal masih
mendominasi segmen atau pendapatan persereoan sebesar 89,4 persen.
"Sisanya dari pengelolaan
kapal tersebut, dari jumlah jasa pelayanan kapal di Pelabuhan Tanjung Priok
mendominasi pendapatan persereoan pada tahun lalu yakni 55 persen. Kemudian diusul
Pelabuhan Palembang 14 persen, Banten 13 persen, dan Panjang 8 Persen," ujar Herman, Selasa (18/6), saat acara Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) PT Jasa
Armada Indonesia Tbk, di Financial Club, Jalan Jenderal Sudirman Kav 58,
Jakarta.
Pelabuhan Priok masih menjadi
kontributor terbesar utama area pendapatan jasa layanan kapal bagi persereoan
yang selama ini pendapatan persereoan juga masih di topang dari pendapatan
kegiatan inti atau captive market di induk Perusahaan atau Pelindo II. Adapun
bisnis usaha persereoan, yakni pelayanan jasa pemandu dan jasa penundaan denga.
Pangsa pasar utama melayani kegiatan pelayanan kapal di seluruh wilayah kerja
PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II yang meliputi 11 pelabuhan.
Herman mengungkapkan pada
2017, perseroan mulai memperluas sayap
bisnisnya dengan melayani angkutan laut dan pengrlolaan kapal namun pada tahun
2018, perseroan sudah memperluas pelayanan jasa pemanduan. Penundaan di
Terminal Khusus (Tersus) Bayah di Banten dan Tanjung Jabung di Jambi. Sedangkan
pada 2019, perseroan kembali memperluas pelayanannya di wilayah Ambang Luar
Sungai Musi.
Sementara itu, Dirut PT Jasa
Armada Indonesia (JAI) Tbk Dawam Atmosudiro mengungkapkan dengan perkembangan
bisnis yang lebih bervariasi dari perseroan saat ini, maka pihaknya harus
bersikal kompromistis terhadap regulator dalam hal ini Kemenhub. Kompromistis
itu, yang berkaitan dengan kegiatan pengerukan alur di luar wilayah kerja
Pelindo II juga sudah mulai.
"Kami kerjakan tetapi dengan
pola konsesi pengelolaan alur, bahkan belum lama ini dirinya pernah di undang
oleh unsur Walikota di Kalimantan untuk pengelolaan alur yang kepemilikan dan
pengolaannya alur yang kepemilikan dan pengelolaannya melibatkan.Pemeeintah
Pusat Kemenhub dan Pemerintah Provinsi," tutur Dawam.
PT JAI tetap akan fokus pada
kegiatan di Pelabuhan dan perairan, serta menyelesaikan investasi yang telah di
gelontorkan pada tahun 2020. Perseroan yang mengantongi emiten dengan kode
(ticker) IPCM itu, kini telah memiliki armada 76 kapal yang terdiri dari kapal
tunda, motor pandu dan kapal curah serta mengoperasikan 11 kantor operasional
dan memiliki 879 Karyawan.
"Dalam publik itu, juga
terungkap bahwa laba bersih perseroan mengalami penurunan cukup signifikan dan
dimana jika pada 2017 tercapai laba bersih Rp.1.20,43 miliar. Sedangkan pada
2018 sebesar Rp 72,81 miliar dan pendapatan perseroan pada 2018 tercatat Rp
727,06 miliar atau turun 2,6 persen
dibanding tahun 2017 yang tercatat Rp 748,4 miliar," ujarnya. (dade)
0 Comments