General Manager Komunikasi Dompet Dhuafa Etika dan jajaran saat konferensi pers. (Foto: Bambang TL/TangerangNet.Com) |
NET- Sedikitnya tiga orang anggota tim medis dari
Dompet Dhuafa yang berpartisipasi dalam Aksi 22 Mei 2019 sebagai tim medis
kemanusiaan, mengalami korban kebrutalan oknum aparat Kepolisiaan yang
mengamankan aksi tersebut. Dengan mengamuk secara membabi-buta saat menyisir
para demonstran di area gedung Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta pada Kamis
(23/5/19) dini hari.
Selain ketiga orang anggota tim medis tersebut, dua armada mobil milik Dompet Dhuafa juga mengalami kerusakkan yang cukup serius akibat dihantam dan dipukul oleh oknum aparat Kepolisian dengan menggunakan besi dan rotan.
Selain ketiga orang anggota tim medis tersebut, dua armada mobil milik Dompet Dhuafa juga mengalami kerusakkan yang cukup serius akibat dihantam dan dipukul oleh oknum aparat Kepolisian dengan menggunakan besi dan rotan.
Hal tersebut disampaikan oleh General Manager Komunikasi
Dompet Dhuafa Etika saat menggelar Konferensi Pers pada Kamis (24/5/2019) di
Jakarta.
"Iya benar Mas, tiga orang anggota kami mengalami
luka cukup serius. Dan dua mobil tim medis kami juga mengalami kerusakan yang
cukup parah," terang Etika.
Tiga orang tim medis Dompet Dhuafa mengalami luka yang
cukup serius akibat dikeroyok oleh oknum anggota Polisi berpakaian preman. “Entah
apa yang ada di dalam otak si oknum tersebut hingga bertindak diluar batas
kemanusiaan yaitu memukuli tim medis kemanusiaan,” tutur Etika.
Kejadiannya bermula sekitar pukul 23.50 WIB, saat tim
medis Dompet Dhuafa mendapat instruksi untuk bergerak dari posisi sebelumnya yakni
di persimpangan Jalan Sabang, Jakarta Pusat. Terdapat dua bagian tim medis, tim pertama
menggunakan kendaraan Isuzu Panther yang terdiri atas 1 orang perawat, 2 tim
dokumentasi serta 1 orang driver. Kemudian tim kedua dengan kendaraan taktis
Toyota Hilux terdiri atas 2 orang perawat dan beberapa orang tim pendukung.
Sekitar pukul 00.16 WIB, pasukan pemukul massa yang
terdiri atas Satuan Polisi berpakaian preman datang mengusir massa yang
berada di sekitar Sarinah. Oknum Kepolisian tersebut datang merangsek dan
mendekati kendaraan Dompet Dhuafa dan meminta tim yang ada di dalam kendaraan
untuk turun.
"Turun, turun, hai.... turun," teriak oknum
Polisi itu di lokasi.
Namun tim Satu yang ada di dalam kendaraan Panther tidak
mau turun, dan beberapa aparat seketika memukul kendaraan Isuzu Panther dengan
tameng dan tongkat pemukul. Akibatnya, kaca bagian depan belakang dan beberapa
lama kemudian kendaraan berhasil ke luar dari kerumunan dan pergi meninggalkan
lokasi.
Sementara tim kedua yang berada di kendaraan Toyota Hilux
mengikuti perintah oknum Polisi untuk turun dan mereka diminta untuk jongkok di
depan kendaraan oleh seorang aparat. Nahas, satu anggota tim media terjatuh
dari kendaraan dan langsung dipukul habis-habisan hingga diinjak-injak oleh
oknum Polisi.
Dengan nada tinggi anggota Kepolisian yang lainnya pun
ikut membentak-bentak. Padahal tim medis yang dikeroyok itu sudah menyampaikan
sebelumnya bahwa dia adalah tim medis dari Dompet Dhuafa.
"Kami adalah tim medis, kami medis, kami
medis," teriak tim medis.
Seketika anggota Kepolisian semakin banyak dan menyuruh
tim medis untuk pergi. Meskipun saat bergegas pergi masih terus dipukuli dengan
rotan maupun tameng, dan sebagian lainnya menendang. Akibatnya 3 orang tim
mengalami luka cukup serius di bagian kepala dan segera dilarikan kerumah sakit
Angkatan Darat. Pada saat yang sama mobil yang sudah mulai bergerak dihentikan
oleh salah seorang anggota Polisi yang berpakaian preman, meskipun telah
disampaikan bahwa mobil tersebut adalah tim medis. Namun tetap tak dihiraukan
hingga oknum Polisi itu masih terus memukul kaca mobil bagian depan
berulang-ulang hingga pecah dan menyuruh untuk maju.
Tim medis mengungkapkan saat di lokasi, salah seorang
anggota Polisi sempat mengeluarkan senjata api jenis FN yang ditodongkan ke arah
tim medis. Kemudian mereka meminta tim medis untuk membuka kaca mobil dan saat
itu kunci mobil langsung dimatikan dan kemudian dicabut dan dilempar ke dashboard.
Pada saat bersamaan anggota lainnya memukuli spion kanan dan kaca samping
hingga pecah berantakkan.
Sekitar pukul 01.00 WIB, semua tim medis akhirnya
berhasil ke luar dari kerumunan Polisi dan meninggalkan lokasi. Tercatat
sedikitnya 3 orang anggota tim medis Dompet Dhuafa mengalami luka-luka dan
dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jalan Dr
Abdul Rahman Saleh, Jakarta Pusat, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
"Alhamdulillah kedua orang tim medis kami yang
dirawat di RSPAD telah diperbolehkan pulang," tandas Etika.(tbl)
0 Comments