Sandiaga Salahudin Uno menyampaikan pidato tanda peresmian Begawan Kupie. (Foto: Istimewa) |
NET - Sebuah momentum dalam mengembangkan tradisi literasi
di Kota Tangerang melalui kehadiran sebuah kafe alternatif yang bukan hanya
menjadi tempat nongkrong anak muda milenial sambil ngopi. Tetapi lebih dari,
itu sebuah kafe progresif yang digagas Dahnil Anzar mengusung misi merawat
kesadaran untuk mencintai literasi dan
kegiatan diskusi.
Selepas menunakan sholat taraweh pada bulan suci Ramadhan
1440 H, suasana di sekitar Ruko Azores Banjar Wijaya, Cipondoh, Kota Tangerang,
tampak ada aksentuasi nuansa menarik yang mencuri perhatian publik. Malam itu
banyak tokoh nasional berdatangan dan Rabu (15/5/2019) pada pukul 21:00 WIB dan
pemilik kafe Dahnil Anzar membuka acara launching "Begawan Kupie and
Public Library," berlokasi di Ruko Azores Blok 7 D2 No. 2 Jalan Wijaya
Kusuma Kota Tangerang. Diresmikan oleh Sandiaga Uno dan dihadiri tamu undangan
antara lain, Fadzli Zon, Sudirman Said, Muhammad Said Didu, Andre Rosadie,
Gamal Albinsaid, dan Kawendra Lukistian.
Kehadiran Sandiaga Uno disambut meriah oleh para hadirin
yang sudah memenuhi kursi di halaman parkir. Gema takbir dan pekik merdeka
pengunjung Begawan Kupie menyambut kedatangan Sandiaga, dan histeria dari
kelompok The Power of Emak-Emak yang begitu semangat menyambut dan menyimak pidato
sambutan yang disampaikan Sandiaga Uno.
Sandiaga menyampaikan "Tentang pentingnya tradisi
membaca yang tidak boleh hilang karena para pemimpin yang berkarakter kuat
memiliki kegemaran membaca". Sandiaga menekankan, "Merawat tradisi
membaca akan membentuk karakteristik anak bangsa sebagai calon pemimpin pada
masa depan."
Sandiaga bercerita ketika pada masa kampanye yang baru saja
usai, bagaimana dirinya harus meluangkan waktu untuk membaca sebagai sebuah
kebutuhan sekalipun di tengah jadwal kampanye yang padat dan melelahkan.
Pada akhir sembutannya, Sandiaga mengucapkan selamat kepada
Dahnil Anzar atas launching Begawan Kupie and Public Library dan berharap
Begawan Kupie menjadi tempat nongkrong anak muda yang bisa memacu daya kreativitas
di tengah tantangan zaman.
Sementara itu, tuan rumah Begawan Kupie Dahnil Anzar dalam
pidato pembukaannya menekankan bahwa, "Anak muda harus mewarisi tradisi
patriotisme. Di samping itu, anak muda pun harus memiliki tokoh yang menjadi
tauladan seperti Kasman, Agus Salim, dan Muhammad Natsir. "
Dahnil memotivasi supaya anak muda mencontoh sikap
kenegarawanan M. Natsir yang mendorong mosi integral yang menyatukan Indonesia
dan Kasmana Singomingejo sebagai salah satu tokoh perumus Pancasila.
Begawan Kupie and Public Library berlandaskan
konsep edukasi alternatif yang bertujuan untuk menanamkan tradisi literasi di
kalangan anak muda milenial, di mana pengunjung kafe selain bisa menikmati menu
yang disajikan Begawan Kupie juga bisa berdiskusi tentang berbagai topik yang
menarik sambil membaca buku, dan tentu saja menikmati secangkir kopi. (*/rls)
0 Comments