Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Jelang Ramadhan Warga Tangerang Keramas Bareng Di Cisadane

Warga Babakan memenuhi Sungai Cisadane
untuk keramas bersama sambut bulan puasa.
(Foto: Man Handoyo/TangerangNet.Com)



NET - Ratusan warga Kampung Babakan, Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Banten, yang terdiri atas berbagai usia, Sabtu (4/5/2019) sore ramai-ramai datang ke bantaran Sungai Cisadane, di sekitar pemukiman mereka, untuk melakukan ritual keramas bareng menjelang bulan Rhamadhan.

Tradisi yang dilakukan setiap tahun itu, merupakan bentuk dari pembersihan diri sebelum melaksanakan ibadah puasa. Dengan menggunakan merang, secara bersama-sama mereka keramas dan membasahi seluruh tubuhnya. Bahkan tidak sedikit di antara mereka, khususnya kaum pria yang mencemburkan diri ke dalam sungai sembari menggsok-gosok seluruh tubuhnya.

"Alhamdulillah, kita bertemu lagi dengan bulan Ramadhan. Semoga pada bulan Ramdhan ini lebih membawa berkah,'' tutur Ujang, warga Babakan yang mengaku merasa segar setelah menyeburkan diri ke Sungai Cisadane.


Samahalnya kata Indah. Ia mengatakan ritual mandi di Sungai Cisadane sudah dilakukan sejak dia masih anak-anak. Dan mandi Merang itu, merupakan salah satu bentuk tradisi masyarakat Betawi. Yakni batang padi itu dibakar lalu direndam. Selanjutnya, dioleskan ke seluruh tubuh dan dibilas dengan air.

 "Dulu tidak kenal sampo, orang tua kami pakai merang buat keramas, tapi sekarang sudah dicampur, ada yang pakai sampo ditambah merang. Soalnya, merang ini susah dicari," jelasnya.

Bersamaan dengan itu, Walikota Tangerang Arief R. Wismanyah hadir ke lokasi, sehingga suasana ritual semakin meriah. "Tradisi keramasan ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh warga Babakan sejak puluhan tahun yang lalu. Karenanya, budaya ini harus dijaga jangan  sampai  punah," ungkap Arief.

Dan melalui kegiatan tersebut, kata Arief, merupakan salah satu kegiatan silahturahmi masyarakat, sehingga perlu ditingkatkan dan ditularkan kepada anak-anaknya agar budaya ini menjadi bagian dari budaya Kota Tangerang.

"Ritual siraman ini tidak hanya dimaksudkan untuk membersihkan badan dan mempererat tali silaturahmi, tetapi juga sebagai  simbol untuk membersihkan hati," kata Arief. (man)

Post a Comment

0 Comments