Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

BMKG: Seminggu Ke Depan Pulau Jawa Dan Sumatera Berpotensi Hujan Lebat

Dwikorita Karnawati: belokan arah angin. 
(Foto: Dade Fachri/TangerangNet.Com) 



NET - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan prakiraan cuaca selama seminggu ke depan hingga 10 April hujan lebat.

Beberapa wilayah, mulai Pulau Jawa hingga Sumatera Utara (Sumut) berpotensi hujan lebat, jadi prakiraan cuaca sampai tanggal 10 April atau kurang-lebih satu minggu ke depan, yakni masih ada potensi hujan lebat di beberapa wilayah. Misalnya Aceh, Sumut, Bengkulu, sampai ke Sumatera Barat (Sumbar), Lampung, lalu di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, di sebagian wilayah itu.

"Intensitas curah hujan tinggi ini akibat belokan arah angin dari dua arah berbeda, baik dari Pasifik maupun dari arah Asia," ujar  Dwikorita, Jumat (5/4/2019), saat acara Media Briefing, di Gedung A Lantai 13 (Lounge), Jalan Angkasa 1 No. 2, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Dwikorita menjelaskan tabrakan arah angin itu ada di sekitar Pulau Sumatera, yang menyebabkan berkurangnya kecepatan angin di situ terjadi pembentukan awan secara intensif, yang akhirnya nanti turun sebagai hujan.

Dwikorita mengungkapkan pada bulan April 2019 sudah masuk bulan musim kemarau, masih ada wilayah yang berpotensi mengalami kebakaran hutan. Dari pengamatan BMKG, bagian pesisir pantai sebelah barat di Sumatera sangat rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. "Sama-sama di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, sebagian wilayahnya potensi hujan lebat, tetapi bagian pantai, ini potensi kebakaran hutan," tutur Dwikorita. 

Jadi bertetanggaan, kata Dwikorita, tapi kontradiksi satu wilayah itu, juga terjadi di Kalimantan Barat (Kalbar), sebagian Sulawesi; Tengah dan Tenggara, dan Utara mulai April, potensi terbakar. Jadi belum terbakar, tapi diperkirakan sangat mudah terbakar. Masuk pada 8 April, diperkirakan Jawa Timur, jadi potensi terbakarnya lahan bergeser dari Sumatera ke arah Jawa Timur ke arah Nusa Tenggara. Kalimantan Utara masih berpotensi terbakar, istilah, istilah bahasa Jawanya awet yang sampai 9 April masih potensi terbakar.

"Baru mulai mereda setelah 10 April, ini prediksi untuk satu minggu ke depan," ungkap Dwikorita. (dade)

Post a Comment

0 Comments