Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pertamina Pada HPN: Luncurkan “Move On”

Masyarakat pers pemantau Pemilu (Mappilu) Persatuan 
Wartawan Indonesia (PWI) seluruh Indonesia, dilantik 
secara resmi oleh Ketua Mappilu PWI Pusat Firdaus,
di Surabaya Suite, Kamis (7/2/2019). 
(Foto: Istimewa) 


NET - Menyambut Hari Pers Nasional pada 9 Februari 2019, PT Pertamina (Persero) mengajak jurnalis Indonesia untuk “Move On”. Pertamina meluncurkan “Move On” sebagai tema utama pada ajang bergengsi  para insan media di tanah air, Anugerah Jurnalis Pertamina (AJP) 2019. 

Media Communication Manager PT Pertamina Arya Dwi Paramita menyatakan sebagai apresiasi kepada insan media di Tanah Air, Pertamina meluncurkan tema AJP 2019 tepat pada Hari Pers Nasional. Tema Move On dipilih sejalan dengan langkah besar Pertamina yang dilakukan pada 2019, menuju pengelolaan energi  yang memenuhi ketersediaan (availability), keterjangkauan (accessibility), daya beli (affordibility), ramah lingkungan (acceptability), dan keberlanjutan (sustainability).

“Pertamina sebagai BUMN migas, telah move on dalam menjalankan bisnisnya baik di sektor hulu, pengolahan maupun hilir. Berbagai program besar inilah, harapannya bisa ditangkap media menjadi tema tulisan sepanjang 2019, sehingga publik mengetahui perubahan besar atau inovasi yang sedang terjadi di Pertamina,” ujar Arya melalui Siaran Pers, Sabtu (9/2/2019). 

Di sektor hulu, kata Arya, Pertamina telah move on dengan metode dan teknologi pengeboran yang tidak biasa, hingga pendekatan teknologi pengurasan minyak tahap lanjut. Penerapan teknologi laut dalam dan penerapan teknologi terkini di dunia migas yakni Enhanced Oil Recovery (EOR) yang telah dijalankan Pertamina, terbukti mampu meningkatkan produksi migas, meskipun lapangan migas sudah mature. 

“Pada 2018 produksi minyak dan gas Pertamina dalam negeri tercatat mencapai 768 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD) atau 42 persen lebih tinggi dibandingkan realisasi produksi migas pada 2017 sebesar 542 MBOEPD,” ucap Arya.

Di sektor Pengolahan, kata Arya, Pertamina telah move on dengan memulai sejarah baru dalam pengolahan energi dari energi fosil menuju green energy. Pertamina menjadi perusahaan migas pertama di Indonesia yang telah berhasil mengembangkan green refinery. 

“Di kilang Plaju, Sumatera Selatan Pertamina telah berhasil melakukan co processing RBDPO (minyak sawit) dengan Crude Oil, yang menghasilkan green fuel  lebih ramah lingkungan sebanyak 405 ribu barel per bulan setara 64.500 kilo liter per bulan, serta menghasilkan produksi elpiji ramah lingkungan sebanyak 11.000 ton per bulan,” imbuh Arya. (*/pur)

Post a Comment

0 Comments