Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Sosok Azhar Syam’un: Jasa Baik, Akan Tetap Dikenang

Azhar Syam'un semasa hidup.
(Foto: Istimewa)


Oleh Badrussalam

KETIKA ITU, saya masih di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tangerang sebagai komisioner.

Setelah mengisi Keanggotaan DPRD Kota Tangerang Selatan yang diambil dari daerah pemilihan (Dapil) 5 dan 6 hasil Pemilu 2009, Pemerintah Kota Tangerang Selatan harus melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan periode 2010-2015.

Setelah agenda pengisian keanggotaan DPRD Kota Tangerang Selatan, selanjutnya adalah masalah siapa yang akan melaksanakan perhelatan Pilkada? Apakah KPU Kabupaten Tangerang yang sudah ada, atau dibentuk terlebih dahulu KPU Kota Tangerang Selatan?

Setelah berkoordinasi dengan beberapa pihak, alhasil keputusan KPU RI memilih agar KPU Kota Tangerang Selatan dibentuk saja. 

Lanjut dari kebijakan itu, kami berkumpul di ruang Penjabat (Pj) Walikota Tangerang Selatan Pak HM Saleh MT, berdiskusi tentang pembentukan sekretariat KPU Kota Tangerang Selatan.

Yang hadir ketika itu, Pak Saleh MT (Pj Walikota), Pak Azhar Sam'un (Bagian Pemerintahan), Pak Ahadi (Asisten I), dan Pak Nurdin Marzuki (Kepala Kesbangpolinmas). Ketika itu mencari sosok Sekretaris KPU Kota Tangsel siapa yang cocok?

Dari beberapa nama yang disampaikan peserta rapat, tidak ada satu orang pun yang dianggap cakap oleh Pj Walikota, yang pada ahirnya Pak Saleh MT bilang, "Kamu saja Pak Azhar yang jadi Sekretaris KPU Tangsel".

Pak Azhar Syam'un yang ketika itu ditugaskan oleh Pj Walikota  menginventarisir nama-nama pegawai Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) agak terperanjat, "Kok saya pak?" 

Tapi Pak Pj Walikota bilang, "Sudah laksanakan saja perintah saya. Saya percaya kamu mampu melaksanakan persiapan Pilkada".

Dan Pak Azhar bilang, "Baik Pak kalau begitu, siap laksanakan perintah".  Saya pun dan Pak Nurdin Marzuki senyum-senyum saja tanda gembira, karena saya punya keyakinan yang sama dengan Pj Walikota. 

Oleh karena, saya pikir alumni APDN/IPDN/STPDN (Akademi Pemerintah Dalam Negeri/Institut Pemerintahan Dalam Negeri/Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri-red) di mana pun rata-rata punya kualitas lebih dari PNS (Pegawai Negeri Sipil-red) non- sekolah dinas tersebut. 

Sebenarnya, Pak Ahadi selaku Asisten I tidak setuju Pak Azhar ke KPU karena dia orang yang sangat dibutuhkan untuk menunjang kinerja di Asisten I. Apalagi Kota Tangerang Selatan sebagai kota baru sedang berbenah. 

Dugaan saya ternyata betul, alhamdulillah Pak Azhar bisa back-up KPU Kota Tangerang Selatan bisa selesaikan tugas dalam pelaksanaan Pilkada Kota Tangerang Selatan yang pertama kali pada tahun 2010.

Belakangan, setelah dari Sekretaris KPU Kota Tangsel beliau Tour of Duty di Beberapa SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah-red) di Pemkot Tangsel. Pernah sebagai Kepala Damkar (Dinas Pemadam Kebakaran-red), Kepala Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja-red), dan terahir sebagai Kepala Kesbangpol (Kesatuan Bangsa dan Politik-red). 

Sekitar pukul 01:00 WIB, dini hari tanggal 24 Januari 2019, saya mendapat info Pak Azhar meninggal karena kecelakaan di jalan tol sehabis menjemput anak dan istrinya di Bandara Soekarno Hatta. Kaget dan tak percaya, tapi setelah cross chek ke beberapa kawan dan obrolan di Group WA, betul beliau Meninggal Dunia.

Selamat Jalan sahabat. 
Jasa Baik, akan tetap dikenang
Semoga Husnul Khotimah

INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROOJIUUN.
Turut Berduka Cita Sedalam-dalamnya.

Penulis adalah:
Komisioner KPU Kota Tangerang Selatan periode 2009-2018.

Post a Comment

0 Comments