Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Stokpile Batu Bara Samping SD Negeri Bayah, Ganggu Kegiatan Belajar

Murid SD terpaksa melewati kegitan stokpile
batu bara karena jaraknya dekat dengan sekolah.
(Foto: Istimewa) 




NET – Kegiatan belajar dan mengajar yang berlangsung di gedung SD Negeri II Pamubulan, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, terasa tidak nyaman. Bahkan boleh dibilang terganggu oleh kegiatan stockpile batu bara yang ditumpuk oleh perusahaan dan sampai kini masih berlangsung, Selasa (11/12/2018).

"Saya sangat resah dan khawatir terhadap kualitas kesehatan anak saya yang belajar di sekolah ini. Dengan kualitas lingkungan yang terganggu oleh dampak adanya penyimpanan batu bara di samping sekolah," ujar Iid, tokoh masyarakat Pamubulan- kepada wartawan.

Kegiatan yang tidak lazim berdekatan dengan gedung sekolah itu viral beberapa bulan di media sosial. Namun, kini masih beroperasi walaupun telah ditegur oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Banten dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Selain itu, pihak SDN II Pamubulan mengeluhkan dengan adanya stokpile batu bara dekat sekolah tersebut.

Kepala Sekolah SDN II Pamubulan Ika Sanika mengatakan peserta didiknya sebanyak 220 murid, adapun yang paling kena dampak yaitu siswa kelas V dan VI.

"Ya, kalau cuaca lagi panas debu itu berterbangan," tutur Ika Sanika.
Tumpukan stokpile batu bara sampaing SD Negeri
II Pamubulan, Kecamatan Bayah.
(Foto: Istimewa)




Diketahui beberapa bulan yang lalu telah terjadi keluhan dan pengaduan dari masyarakat dan pihak SDN II Pamubulan Kecamatan Bayah Lebak Banten, yang dilansir oleh beberapa media cetak maupun elektronik.

Dari pengaduan tersebut, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lebak  sudah turun tangan ke lokasi untuk mengeceknya beberapa bulan yang lalu, pada Rabu (21/11/2018).

Namun, warga merasa heran kenapa sampai berita ini ditayangkan kegiatan bongkar tumpuk stokpile batu bara di samping gedung SDN II Pamubulan masih terus berlangsung tanpa ada plang penutupan atau police line dari pihak DLHK Banten, DLH Lebak dan aparat penegak hukum. (*/pur)


Post a Comment

0 Comments