Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Mendagri Apresiasi Gubernur Banten Penanganan Bencana

Gubernur Banten H. Wahidin Halim (angkat 
tangan) menjelaskan tentang penanganan 
bencana kepada Mendagri Tjahjo Kumolo. 
(Foto: Istimewa) 


NET - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia Tjahyo Kumolo memberi apresiasi kepada Gubernur Banten H. Wahidin Halim, beserta jajarannya dalam proses penanganan bencana tsunami Selat Sunda di Provinsi  Banten. 

“Saya mengapresiasi Pak Gubernur dalam operasi tanggap darurat terhadap tsunami di Banten ini,” ujar Mendagri  saat bertemu dengan Gubernur Banten, H. Wahidin Halim, di Pendopo Gubernur Banten, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP-3B), Jalan Syeh Nawawi Albantani, Palima, Kota Serang, Jumat (28/12/2018). 
Pertemuan Mendagri dengan Gubernur Banten dilakukan sebelum Mendagri  melakukan kunjungan kerja ke lokasi bencana Tsunami Selat Sunda di wilayah Labuan – Carita Kabupaten Pandeglang.  Kepada Mendagri, Gubernur memaparkan proses penanganan bencana Tsunami Selat Sunda di Provinsi Banten. Gubernur menjelaskan sesaat setelah memastikan terjadi tsunami yang melanda sebagian wilayah Provinsi Banten,  langsung mengintruksikan tanggap darurat penanganan bencana. Minggu dini hari atau sekitar dua jam setelah kepastian terjadi tsunami, Pemprov Banten menerjunkan alat-alat berat ke lokasi bencana. Berbarengan dengan itu, tim evakuasi dan tim kesehatan meluncur ke lokasi bencana.

Pada awal penanganan, diakui Gubernur memang cukup berat, karena kejadiannya malam hari. Namun, berangsur siang proses tanggap darurat berjalan normal. “Dalam tempo dua hari keadaan berangsur pulih. Jalan-jalan sudah bisa dilalui kendaraan, sehingga proses evakuasi korban sudah lebih mudah dilakukan.  

Gubernur juga mengakui poses penanganan di wilayah yang terisolir, yaitu Kecamatan Sumur  baru dilaksanakan  pada hari ketiga. Karena akses jalan ke Sumur tertutup. Dan, baru hari ketiga jalan-jalan selesai diperbaiki. 

Kepada Mendagri, Gubernur melaporkan dampak tsunami menyebabkan, sampai dengan 27 Desember 2018 pukul 23.30 WIB pada data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten menyebutkan sebanyak 306 orang meninggal dunia, 709 luka-luka, 40 orang hilang, 39.525 orang sekarang berada dalam pengungsian. Sementara kerugian material mencapai 602 unit rumah, 80 unit roda empat, 57 unit roda dua, dan 14 hotel/vila, serta 60 warung kuliner, 215 gazebo, dan 44 unit perahu. (*/pur)

Post a Comment

0 Comments