![]() |
Wagub Andika Hazrumy menyerahkan sertifikat kepada penyuluh sebagai peserta. (Foto: Istimewa) |
NET - Wakil Gubernur (Wagub) Banten Andika Hazrumy
mengatakan seorang penyuluh harus bekerja secara profesional dan terus
meningkatkan kapasitasnya sebagai penyuluh pertanian. Selain itu, kemampuan,
pengetahuan, dan ilmu para penyuluh harus lebih ditingkatkan secara terus
menerus di-update sesuai dengan perkembangan saat ini.
Wagub mengatakan hal itu saat temu Penyuluh Pertanian,
Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dan Pengawas Benih Tanaman
(PBT) Kabupaten Lebak dengan tema “Menyuluh dengan baik, mengabdi menuju
swasembada negeri 2018”, di Gedung Serbaguna Jalan Syech Nawai KM 7, Desa
Tambak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak. Selasa (27/11/2018).
Acara dihadiri oleh Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi, Kepala
Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lebak,
Camat Cibadak, Kepala Desa Tambak Kecamatan Bayah.
Selain meningkatkan kapasitas penyuluh, kata Wagub, motivasi
kepada penyuluh pertanian juga harus terus ditanamkan dan ditingkatkan.
Guna meningkatkan motivasi penyuluh, lanjut Wagub, Pemerintah
Provinsi (Pemprov) Banten setiap tahunnya memberikan penghargaan kepada
penyuluh pertanian teladan baik yang berasal Aparatur Sipil Negara (ASN),
Tenaga Harian Lepas (THL) maupun Penyuluh Swadaya. Selain itu, Pemprov Banten
juga memberikan penghargaan kepada pelaku utama (petani), kelompok tani,
Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP), dan Balai
Penyuluh Pertanian (BPP) berprestasi.
"Dalam rangka membantu para penyuluh melaksanakan
tugasnya mendampingi para petani, Pemerintah Pusat memberikan bantuan
operasional penyuluh setiap bulannya selama setahun dan Pemprov Banten
memberikan bantuan uang saku setiap bulan selama 10 bulan saat ini sebesar Rp
750.000. Saya berjanji akan menaikan menjadi Rp 2.000.000 per bulan serta
penyediaan alat transportasi berupa motor,"ujar Wagub.
Oleh karena itu, ucap Wagub, penyuluh pertanian harus
bekerja maksimal dan profesional sehingga dapat berkontribusi nyata dalam
pembangunan pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani di Provinsi Banten.
Banyaknya alih fungsi lahan pertanian, Wagub mengimbau agar berkoordinasi
dengan Pemerintah kabupaten dan kota dapat ditingkatkan untuk menjaga lahan
produktif pertanian agar tidak beralih fungsi menjadi wilayah industri,
perumahan, dan sebagainya.
"Karena akan menjadi masalah ke depan bagaimana menjaga
pembangunan pertanian dan pangan yang ada di Banten. Sehingga harus bisa
diantisipasi sejak dini," terangnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Agus M.
Tauhid melaporkan saat ini jumlah penyuluh pertanian pemerintah di Provinsi
Banten yaitu 563 orang, terdiri atas 328 orang ASN, 200 orang Tenaga Harian
Lepas Tenaga Bantu Penyuluh (THL-TBPP) dan 35 orang Tenaga Honorer.
Agus mengatakan penyuluh pertanian berperan sebagai
fasilitator. Seorang fasilitator bukan hanya mentransfer ilmu, pengetahuan, dan
inovasi pertanian kepada petani, tetapi harus dapat memecahkan segala permasalahan
yang dihadapi para petani.
"Sebagai motivator, seorang penyuluh harus memiliki
strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para petani agar dapat
mengubah cara berpikir dan cara kerja baru yang lebih baik dan berdaya guna
dalam bidang pertanian, seperti menerapkan inovasi dan teknologi baru dalam
pertanian, baik budidaya, panen dan pasca panen termasuk hasil pertanian,
sehingga dapat meningkatkan hasil produksi yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kesejahteraan para petani,”tutur Agus.
Sementara itu, Koordinator Penyuluh Kabupaten Lebak Erna
Martina menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Pemprov Banten
dan Pemkab Lebak terkait rencana kenaikan uang saku untuk penyuluh.
Erna mengaku hal ini merupakan suplemen bagi para penyuluh
untuk lebih bersemangat lagi dalam melaksanakan tugas.
“Ke depannya kenaikan uang saku diikuti juga dengan
dikabulkannya permohonan alat transportasi untuk para penyuluh," harap
Erna. (*/pur)
0 Comments