Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Minta Maaf, 3 Pelaku Pembakaran Bendera Berkalimat Tauhid

Wakil Ketua MUI Zainut Tauhid Sa'adi 
dan para pemangku kepentingan beri
penjelasan kepada wartawan di Jakarta. 
(Foto: Dade Fachri/TangerangNet.Com) 



NET - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan tiga pelaku pembakaran bendera berkalimat tauhid di Garut, Jawa Barat, meminta maaf. Mereka mengaku melakukan pembakaran karena menganggap bendera tersebut sebagai bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Majelis Ulama Indonesia mengajak masyarakat memaafkan kekhilafan para pelaku pembakaran bendera yang bertuliskan kalimat tauhid.

"Pelaku menyadari kesalahannya karena telah membakar bendera bertuliskan kalimat tauhid yang mereka kira sebagai bendera ormas HTI, yang sudah dilarang oleh pemerintah," ujar Zainut, Rabu (24/10/2018), saat Deklarasi Damai MUI, di Pulodua Senayan, Jakarta Pusat.

Perbuatan para pelaku, kata Zainut, dilakukan secara spontan dan murni atas inisiatif sendiri tanpa ada koordinasi dengan pimpinan, maka MUI mengajak semua pihak untuk dapat memaafkan para pelaku atas kekhilafannya. Meskipun demikian, tidak berarti menghentikan proses hukumnya.

"Untuk hal tersebut, MUI meminta kepada pihak kepolisian untuk terus mendalami dan menyelidiki kasus ini secara sungguh-sungguh untuk mengetahui motif para pelakunya dan mengembangkan kasusnya untuk mengetahui para pihak yang memicu terjadinya konflik dan kegaduhan di tengah masyarakat. Seluruh komponen bangsa meningkatkan kewaspadaan," tutur Zainut.

MUI juga meminta masyarakat waspada terhadap segala bentuk provokasi, hasutan, dan fitnah dari pihak-pihak yang ingin membuat perpecahan di kalangan umat Islam dan bangsa Indonesia.

MUI mengimbau kepada seluruh masyarakat luas untuk tetap tenang, menahan diri, dan tidak melakukan tindakan yang melampaui batas.

Zainut mengungkapkan MUI meminta kepada aparat kepolisian untuk mengambil tindakan hukum guna meredam terjadinya gejolak sosial yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. (dade)

Post a Comment

0 Comments