Gubernur Banten H. Wahidin Halim (berdiri), Ustadz Adi Hidayat (berjenggot) dan Mohammad Fadhlin Akbar (ujung kanan). (Foto: Istimewa) |
NET - Bertajuk Banten Berahklakul Karimah, Gubernur Banten
H. Wahidin Halim (WH) pada Sabtu (20/10/2018) malam menggelar acara Istighosah
dan Tausiyah.
"Sekarang ini sudah mulai diintruksikan kepada pegawai
dan ASN (Aparatur Sipil Negara-red) dan pejabat di lingkup Provinsi Banten
melakukan sholat wajib 5 waktu," ujar Wahidin Halim pada acara Istighosah
dan Tausiyah bersama ustadz kondang Adi Hidayat yang dihadiri ribuan masyarakat
di Jalan H. Djiran, Pinang, Kota Tangerang, Sabtu (20/10/2018) malam.
WH mengatakan untuk meningkatkan kinerja pegawai dan pejabat
yang berada di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten sekarang sudah
mendapat tunjangan yang dinaikan signifikan. Oleh karena itu, para pejabat
dituntut bekerja profesional.
"Tunjangan sengaja dinaikan gajinya supaya tidak
korupsi dan meningkatkan kinerjanya untuk melayani masyarakat Banten. Kalau
masih korupsi, saya akan marah," tutur WH.
WH menambahkan penguatan masyarakat Berahklakul Karimah
memang harus kerap dilakukan, termasuk acara tausiyah seperti ini. Kalau
beberapa waktu lalu mengaku pernah menghadirkan Ustadz Abdul Somad untuk
masyarakat, maka sekarang ini mengundang penceramah Adi Hidayat.
"Nanti akan kita panggil lagi ustadz yang lain,"
ucapnya.
Selain itu, saat ini WH menginformasikan bahwa Pemprov
Banten sedang membangun proyek revitalisasi kawasan Banten Lama. Tujuannya akan
mengembalikan kejayaan Sultan Maulana Hasanudin yang pernah maju pada masanya.
"Masyarakat silahkan datang ke Banten Lama. Sekarang
sudah berbeda, enak tempatnya, sudah seperti di Masjid Nabawi di Madinah, Arab
Saudi. Kita harus kembalikan martabat Banten," kata WH.
Oleh karena itu, kita satu sama lain saling mendoakan agar
diberikan kesehatan. Supaya Pemprov Banten akan melayani masyarakat dengan
baik. Lebih baik ketika WH membangun Kota Tangerang.
"Saling mendoakan agar saya diberikan kesehatan seperti
saya bisa menjadi pemimpin yang membenahi Kota Tangerang untuk wilayah yang
akhlakul karimah," tandas mantan Walikota Tangerang dua periode ini.
Sementara Ami, 40, jamaah yang hadir dalam acara Istighisah
dan Tausiyah yang sengaja digelar Gubernur Banten mengaku antusias. Sebab
masyarakat saat ini butuh pencerahan.
"Begitu banyak fenomena sosial yang harus melibatkan
dan andil pemerintah. Bahaya kalau tidak ada peran pemerintah, penyakit sosial
seperti LGBT dan lainnya harus disikapi," ucap Ami yang mengaku datang
dari Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangsel.
Maka, kata dia, yang datang ke acara ini bersama rombongan
keluarganya mengucapkan terimakasih. Ke depan Ami berharap akan ada acara
seperti ini lagi.
Hadir pada acara itu tokoh muda Banten Mohammad Fadhlin Akbar, Pejabat
(Pj) Sekda Banten Ino S. Rawita, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Tabrani, dan sejumlah kepala biro. (*/pur)
0 Comments