![]() |
Menteri PANRB Syafrudin (baju putih) menjelaskan tentang penerimaan CPNS. (Foto: Dade Fachri/TangerangNet.com) |
NET - Pemerintah akan
melaksanakan pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun 2018 ini, untuk
jabatan teknis dan spesialis yang saat ini masih kurang, antara lain tenaga
pendidikan, tenaga kesehatan, serta tenaga yang memiliki kualifikasi teknis di
bidang infrastruktur sesuai dengan program Nawacita.
Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin, Kamis (6/9/2018), mengatakan
hal itu saat acara Rapat Koordinasi Penyampaian Rincian Penetapan Kebutuhan
Formasi PNS dan Persiapan Pengadaan CPNS Tahun 2018, di Ruang Transit Birawa
Lantai 1, Hotel Bidakara Jakarta.
Syafrudin mengatakan prioritas
perencanaan pengadaan CPNS pada jabatan tersebut, disesuaikan dengan program
pembangunan Pemerintah Kabinet Kerja dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo
dan Wakil Presiden M. Jusuf Kalla. Pengadaan CPNS tahun ini, bersamaan dengan
perubahaan yang bergulir begitu cepat di era 4.0 yang bercirikan dominannya
peran mesin dan otomatisasi serta terintegrasinya sistem komputasi dan jejaring
dalam proses fisik.
Guna menghadapi tantangan dan
mengantisipasi perubahaan tersebut, kata Syafruidn, harus disiapkan Sumber Daya
Manusia (SDM) Aparatur berkelas dunia yang berintegritas, memiliki
nasionalisme, profesional, berwawasan global, menguasai teknologi informasi dan
bahasa asing, memiliki jiwa kewirausahaan (entrepreneurship), ramah dan
melayani (hospitality), serta memiliki daya jejaring yang kuat (networking).
"Saat ini jumlah PNS sekitar
4,3 juta, dengan proporsi terbesar selain guru dan tenaga kesehatan adalah
tenaga pelaksana administratif sebesar 1,6 juta atau sekitar 38 persen dan
tenaga teknis keahlian sebesar 372 ribu atau sekitar 8,6 persen. Komposisi PNS
yang tidak seimbang tersebut akan menyulitkan dalam menghadapi tantangan ke
depan," ujarnya.
Perencanaan dan usulan PNS baru, kata
mantan Waka Polri tersebut, harus difokuskan pada jabatan spesifik sesuai core
business instansi, arah pembangunan nasional dan daerah serta sasaran Nawacita,
sehingga daya saing bangsa kita semakin meningkat di kancah internasional.
Pengadaan CPNS 2018 ini, direncanakan akan membuka 238.015 formasi, 51.271
formasi untuk instansi Pemerintah Pusat (76 K/L) dan 186.744 formasi untuk
instansi Pemerintah Daerah (525 Pemda).
Syafruddin mengungkapkan
peruntukan instansi Pemerintah Pusat terdiri atas jabatan inti yang diisi dan
pelamar umum sebanyak 24.817 formasi, Guru Madrasah Kementerian Agama yang
bertugas di kabupaten dan kota sebanyak 12.000 formasi, serta dosen
Kemenristekdikti dan Kementerian Agama sebanyak 14.454 formasi.
“Adapun peruntukan instansi
Pemerintah Daerah terdiri atas guru agama sebanyak 8.000 farmasi, tenaga kesehatan
sebanyak 60.315 formasi (dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, dan tenaga
media dan paramedia), serta tenaga teknis yang diisi dari pelamar umun sebanyak
30.429 formasi," ungkap Syafruddin.
Penetapan formasi khusus
pengadaan CPNS Tahun 2018, kata Syafrudin, terdiri atas putra dan putri lulusan
terbaik (cumlaude), penyandang distabilitas, putra/putri Papua dan Papua Barat,
diaspora, olahragawan berprestasi internasional, serta tenaga pendidik dan
tenaga kesehatan dari Eks tenaga honorer kategori II jabatan guru dan tenaga
kesehatan yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti seleksi CPNS.
"Persyaratan umum yang harus
dipenuhi oleh setiap calon pelamar disesuaikan dengan ketentuan sebagaimana
diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS.
Teknis pendaftarannya dilakukan serentak ecara daring/online oleh Panitia
Seleksi Nasional yang secara teknis dikoordinasikan oleh Badan Kepegawaian
Negara melalui portal pendaftaran daring/online (sscn.bkn.go.id)," ucap
Syafrudin. (dade)
0 Comments