![]() |
Bupati Pandeglang Irna Narulita (berhijab) dan pejabat lainnya. (Foto: Istimewa) |
NET - Persatuan Wartawan Indonesia
(PWI) Kabupaten Pandeglang, menggelar kegiatan Litersi Media, dengan mengusung
tema "Jaga Keutuhan NKRI Tanpa Hoax" di gedung Graha Pancasila
Pandeglang, Jalan Bhayangkara No 5, Kabupaten Pandeglang, Senin (24/9/2018).
Ketua Pelaksana Lietrasi Media PWI
Pandeglang Iman Fathurohman mengatakan kegiatan Literasi Media, dengan
melibatkan peserta dari kalangan mulai dari perangkat desa, atau para Kepala
Desa (Kades), lurah, dan camat se-Kabupaten Pandeglang ini, diikuti dengan
antusias. Karena melalui Literasi Media tersebut, setidaknya mampu menjawab
kegundahan mereka, terkait makin maraknya oknum yang mengaku wartawan, namun
bertindak tidak sesuai dengan koridor Jurnalistik.
Hal ini pun, kata Iman, seirama
dengan makin banyaknya kasus pemerasan yang banyak dilakukan oleh oknum-oknum
tersebut, yang dewasa ini semakin sering didapatkan pengaduannya oleh PWI
Pandeglang, terutama dari desa maupun sekolah-sekolah penerima Bantuan
Oprasional Sekolah (BOS).
Kegiatan Literasi Media itu, kata
Iman, sebagai bentuk keprihatinan PWI atas adanya oknum yang sering "memeras"
kepala desa, maupun camat.
"Tujuan Literasi Media ini
untuk memberikan pemahaman kepada kepala desa dan camat agar mengetahui ketika
menghadapi oknum-oknum wartawan ketika di lapangan. Sejauh ini ada ‘oknum
wartawan’, banyak yang minta-minta uang kepada mereka," ungkap Iman.
Iman berharap dengan adanya kegiatan
Literasi Media yang dihadiri oleh Ketua Dewan Pers (DP) Yosef Adi Prasetyo,
Sekertaris PWI Banten Cahyono Adi, Kepala DPMPD Pandeglang Taufik Hidayat,
Anggota DPR RI Acham Dimyati Natakusumah, dan Kapolres Pandeglang Indra
Lutrianto Amstono ini, sedikit banyak bisa tau cara menghadapi wartawan itu
seperti apa.
"Tentunya kegiatan ini sangat
positif untuk memberikan pemahaman dan ilmu kepada peserta, tentang kerja
jurnalistik, kode etik dan dasar peraturan yang digunakan para wartawan dalam
menjalankan tugasnya," ungkap Iman.
Sementara Bupati Pandeglang Irna
Narulita dalam mengaku sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya,
dengan adanya Literasi Media tersebut, dapat mengantisipasi adanya pemberitaan
Hoax dan penyalahgunaan informasi, maupun profesi kewartawanan itu sendiri.
"Sesuai dengan temanya, acara
ini sangat bagus untuk mengantisipasi adanya oknum wartawan yang
menyalahgunakan informasi, maupun menyalahgunakan profesi kewartawanan tersebut,"
ucap Irna.
Sementara Ketua Asosiasi Perangkat
Desa Seluruh Indonesia atau Apdesi Ibnu Hajar mengaku merasa terganggu dengan
adanya oknum wartawan yang legalitasnya belum jelas. Ke depan Literasi Media
ini bisa terus berlanjut setiap tahunnya.
"Kami sendiri para kepala
desa bukan anti kritik, tapi ketika kami menghadapi wartawan yang legalitasnya
belum jelas, akhirnya kami membatasi diri. Kami sangat mengapresiasi acara ini,
karena kami bisa konsultasi dan tukar pikiran langsung dengan kawan-kawan
wartawan yang tergabung di PWI ini," aku Ibnu.
Namun demikian, dari total
undangan 327 kepala desa, 13 lurah, dan 35 camat, tidak semuanya hadir . Masih
ada beberapa camat, kepala desa, maupun lurah, yang tidak mengahadiri acara
Literasi Media, yang laksanakan oleh PWI Pandeglang tersebut, seperti halnya
seluruh desa di Kecamatan Cigeulis, Cibitung, Carita, Cimanggu dan Banjar,yang
menurut pengakuan panitia, tidak hadir dalam acara itu. (*/pur)
0 Comments