![]() |
Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Saeful Rohman: pindah jam. (Foto: Man Handoyo/tangerangnet.com) |
NET - Upaya Pemerintah pusat dalam
hal ini Kementerian Perhubungan untuk mengalihkan para pengguna tol Jakarta
Tangerang (Janger) ke bus premium agar lalulintas tidak macet, jauh dari
harapan. Pasalnya, sejak ujicoba ganjil genap Nomor Polisi (Nopol) diberlakukan di tol tersebut sejak
Senin (16/4) lalu, jumlah pengguna bus primer terus menurun.
Berdasarkan data yang diperoleh
dari Dinas Perhubungan Kota Tangerang, Jumat (20/4/2018), pada Senin (16/4)
jumlah pengguna jalan tol Janger yang berpindah ke bus premium tercatat
sebanyak 719 penumpang. Satu hari kemudian, Selasa (17/4) turun menjadi 534
penumpang, Rabu (18/4) 554 penumpang dan Kamis (19/4) hanya, 533 penumpang.
Sedangkan jumlah kendaraan yang
berpindah waktu perjalanan, atau lebih pagi dari jam diberlakukannya aturan
ganjil genap pada pukul 06.00-09.00 WIB, semakin meningkat dari hari-hari
sebelumnya, yaitu 3.121 kendaraan menjadi 3.395 kendaraan atau 8,78 persen.
Begitupula pada hari kedua, Selasa
(17/4), jumlah kendaraan yang berpindah waktu perjalanan dari 2.712 menjadi 3.120
kendaraan atau naik 14,83 persen. Rabu (18/4) dari 2.149 menjadi 2.705 atau
naik 20,55 persen, Kamis (19/4) dari 2.506 menjadi 3.141 kendaraan atau naik 21,46
persen.
Begitu pula dengan jumlah
kendaraan yang berpindah ke gerbang tol (GT) Karawaci 2,4 dan Karang Tengah
Barat 2. Pada hari pertama ujicoba, Senin (16/4) dari 7.695 kendaraan menjadi
7.831 kendaraan atau naik 1,77 persen. Selasa (17/4) dari 8.134 kendaraan me
jadi 8.387 kendaraan atau naik 3,11 persen. Rabu (18/4) dari 8.163 kendaraan
menjadi 8.709 kendaraan atau 6,69 persen. Dan Kamis (19/4) dari 8.189 menjadi
8.770 kendaraan atau naik 7,09 persen.
Dikonfirmasi masalah tersebut,
Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Saeful Rohman membenarkan, bahwa jumlah
pengguna tol Janger yang beralih ke bus Primium terus menurun. Kemungkinan
besar, mereka tetap menggunakan mobil
pribadi dengan berpindah waktu perjalanan atau pintu tol.
Namun deniikian, kata Saelful,
sejak diberlakukannya sistem ganjil genap di pintu GT kunciran 2 dan GT
Tangerang, kepadatan di tol Janger dapat dikurangi, meskipun belum maksimal.
Itu terbukti dari dari kecepatan kendaraan yang melintas di Tol Janger dengan
kecepatan 30 sampai 40 kilometer/jam. Padahal berdasarkan ketentuan yang ada,
di jalan tol itu kecepatan kendaraan
minuman 60 sampai 80 kilo meter/jam.
*Ya mungkin karena ini baru coba.
Mudah mudahan pada pelaksanaanya nanti tidak, mengingat dalam pelaksanaan
tersebut ada sanksi tegas kepada mereka yang melanggarnya,” ucap Saeful. (man)
0 Comments