Kiai Said Agil Siroj: meningkatkan elektabilitas. (Foto: Istimewa) |
NET - Ketua Umum Pengurus Besat
Nahdatul Ulama (PBNU) Kiai Said Aqil Siroj mencuat sebagai salah satu
pendamping Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Menguat nama Said Aqil setelah
derasnya dorongan umat muslim dan kalangan pesantren bahwa pendamping Jokowi
harus mengakar kuat pada basis masyarakat muslim.
Direktur Eksekutif Indo Barometer
Muhammad Qodari mengatakan penegasan tersebut juga disampaikan bahwa ada dua
nama kuat yang memiliki basis Muslim kuat, yaitu Nahdatul Ulama dan
Muhammadiyah.
"Sebagai kalangan agamis yang
terbilang konsisten, Din dan Said Aqil Siroj memiliki jaringan luas dan massa
pendukung banyak. Dua poin ini berpotensi besar untuk meningkatkan
elektabilitas Jokowi," ujar Qodari,
Kamis (22/3/2018), di Jakarta.
Sementara itu, Direktur Said Aqil
Siroj Institute, Imdadun Rahmat mengatakan ada relevansi yang kuat antara jenis
ketokohan Kiai Said dengan tantangan yang dihadapi bangsa saat ini. Bisa jadi
publik melihat Kiai Said sebagai seorang ulama yang mengayomi, dekat dengan
semua kalangan, dan tokoh pemersatu.
"Karakter ini dibutuhkan
dalam masa-masa krusial tahun politik yang sarat politik identitas dan
sektarianisme. Pandangan dan sikap Kiai Said yang konsisten merawat
persaudaraan dan kerukunan lintas identitas merupakan sosok yang tepat,"
ucap Imdadun.
Imdadun menjelaskan sejauh ini
Kiai Said tetap fokus menjalankan amanah umat sebagai Ketua Umum PBNU. Sebagai
ulama, hari-harinya diisi dengan mengaji, ceramah, dan menuangkan pandangan
Islam damai melalui tulisan. "Soal nama-nama calon wakil presiden, itu
wewenangnya Pak Jokowi, itu prerogatif beliau. Konsensus atau kompromi partai
pengusung juga berpengaruh. Kita tegak lurus membantu umat saja," ungkap
Imdadun. (dade)
0 Comments