Gubernur Banten H. Wahidin Halim: jangan ada yang dikorbankan. (Foto: Istimewa) |
NET - Terisolasinya warga RT 02 RW 01, Kampung Rawa Bokor, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, Banten oleh pembangunan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) II ruas Cengkareng-Batu Cepar-Kunciran, dinilai karena tidak tanggapnya Pemerintah Kota Tangerang terhadap keberadaan masyarakatnya.
Selama tiga tahun
lebih masyarakat setempat hidup
menderita, lantaran tidak punya akses dan kerap terendam air kotor bila hujan
turun. "Ini terjadi karena tidak tanggapnya Pemerintahb Kota Tangerang
terhadap keberlangsungan hidup masyarakatnya, " ujar Gubernur Banten H Wahidin
Halim, setelah hadir pada acara Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-25 Kota Tangerang, Rabu
(28/2/2018).
Seharusnya, kata
Wahidin Halim yang juga mantan Walikota Tangerang dua periode itu ( 2003-2008
dan 2008-2013), Pemda Kota Tangerang mampu mengkoordinasikan antara kepentingan
masyarakat dengan pimpinan proyek tersebut, sehingga tidak ada yang
dikorbankan.
Karena itu, kata
Wahidin Halim yang akrab di sapa WH, dalam waktu dekat akan menghadap Kementrian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mempertanyakan masalah
tersebut. Hal ini agar kondisi masyarakat Rawa Bokor tidak semakin sengsara
dan lahannya cepat dibebaskan.
Sementara itu,
warga Rawa Bokor sendiri enggan direlokasi karena khawatir. Mereka hanya
mendapat janji palsu dari pihak PUPR. Pasalya, janji tersebut sudah pernah
mereka terima dari pihak BPN. "Harapan kami hanya dibebaskan, bukan
direlokasi," tutur Andi, 37, warga
setempat.
Itu terjadi, kata
dia, karena lahan seluas sekitar 600 meter yang di tempati oleh lima kepala
keluarga atau 30 jiwa tertutup oleh tembok perumahan Mahkota Mas dan Proyek Tol
JORR II ruas Cengkareng-Batu Cepar-Kunciran. Akibatnya, warga tidak punya akses
dan bila hujan turun terendam air kotor karena lahan itu tidak memiliki saluran
air.
Sedangkan pihak PUPR
yang pernah datang ke lokasi hanya bisa
memberikan angin segar, bahwa lahan itu akan segera dibebaskan. ''Lahan ini
akan segera kami bebaskan. Paling lambat
Mei 2018 nanti,' kata Eko Santoso selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
pengadaan tanah tol JORR II ruas Cengkareng-Batu Cepar-Kunciran, dari
Kementrian PU-Pera.
Pasalnya kata dia,
pembangunan tol tersebut ditargetkan selesai pada pertengahan 2019 nanti,
sehingga di 2018 ini semua pembebasan lahannya harus selesai. Termasuk lahan
yang ditempati warga tersebut. (man)
0 Comments