Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Panglima: TNI Tetap Menjaga Netralitas Pelaksanaan Pilkada

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto: seluruh prajurit harus loyal. 
(Foto: Istimewa)   
NET - Dalam waktu dekat bangsa Indonesia akan menggelar pesta demokrasi, yaitu Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)  2018 dan Tahapan Pemilu 2019.  Dalam menghadapi kedua peristiwa tersebut, Prajurit TNI hendaknya tetap waspada dan terus menjaga netralitas, serta tetap menjadi prajurit yang pintar, berjiwa satria, militan, loyal, dan profesional.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan hal itu saat memberikan pengarahan  di hadapan 1.500 prajurit TNI (Angkatan Darat/AD, Angkatan Laut/AL, Angkatan Udara/AU), bertempat di Lapangan Tenis Indoor, Markas Komando Divisi Infanteri 2/Kostrad, Malang, Jawa Timur, Selasa (30/1/2018).

Panglima TNI  mengingatkan seluruh prajurit harus tetap mempertahankan loyalitas yang tinggi guna  mendukung netralitas institusi TNI dalam Pilkada dan Pemilu Presiden dan Legislatif . Oleh karena itu, sebagai prajurit TNI harus tetap berpegang pada dimensi sebagai TNI.  “Netralis adalah harga mati dan tidak bisa ditawar-tawar lagi, harus benar-benar kita hormati,” tegasnya.

Hal yang terpenting, kata Panglima TNI, adalah netralitas TNI jangan terpancing dengan pihak-pihak yang mencoba memanfaatkan TNI. Politik TNI adalah Politik Negara yang direpresentasikan oleh Pemerintah yang dipilih secara konstitusional.

Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI juga menyampaikan kinerja TNI telah mendapatkan predikat yang baik di mata masyarakat. “Kita harus bangga, karena masyarakat telah mempercayai TNI, itu semua adalah hasil dari kerja keras kita semua,” ucapnya.

Panglima TNI menyampaikan sebagai Prajurit TNI yang pintar harus dilandasi dengan jiwa ksatria, militan, loyal, dan profesional. “Prajurit profesional apabila kita (TNI) memiliki peralatan yang modern dan diikuti dengan latihan yang terukur, maka kita menjadi prajurit yang profesional,” paparnya.

Menurut Marsekal TNI, menjadi seseorang satria harus menjadi orang yang suci dan bersih serta berideologi. “Apa yang ada dalam Sumpah Prajurit, Sapta Marga dan 8 Wajib TNI harus tetap dijaga selama dalam dimensi sebagai anggota TNI,” katanya.

Panglima TNI mengingatkan seluruh prajurit TNI agar terus mengikuti perkembangan global dan ancaman global, seperti cyber crime, karena implikasi dari ancaman-ancaman tersebut adalah ancaman nyata yang harus di waspadai. (dade)


Post a Comment

0 Comments