![]() |
Nenek Sari di tangga rumahnya. (Foto: Istimewa) |
NET - Setelah
viral beberapa waktu lalu karena ada Nenek
Sari, 80, yang rumahnya merupakan bekas tempat tinggal hewan kambing di Kampung
Pasir Awi, Desa Sanghiang, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, akan segara
dibangun oleh Gubernur Banten H. Wahidin Halim.
Wakil Sekretaris Forum Corporate Social Responsibility (CSR)
Provinsi Banten Dedi Arisandi mengungkapkan hal itu setelah terjun langsung meninjau lokasi rumah tidak
layak huni Nenek Sari di Kabupaten Lebak.
"Saya diperintahkan Pak Gubernur untuk melihat
secara langsung kondisi rumah Mak Sari yang viral beberapa waktu lalu di media
jejaring sosial," tutur Dedi, Selasa (12/12/2017).
Dedi menuturkan kondisi rumah Mak Sari sangat tidak layak
untuk dijadikan tempat untuk beristirahat. "Sungguh miris. Saya cek langsung di lokasi. Ini tempat
transit, tempat hewan kambing saat mau dijual. Kalau kambing kosong itu
ditempati Mak Sari untuk istirahat" ucap Dedi.
Dedi yang ditemani
Kepala Desa Sanghiang Ocid Setiawan, mengaku akan melaporkan hasilnya kepada Gubernur
Banten. "Kita akan langsung melaporkan hasilnya kepada Pak Gubernur.
Bahkan bukan hanya saja rumah Mak Sari yang tak layak huni, saya yang ditemenin
Pak Lurah melihat juga rumah-rumah yang tak layak huni di Desa Sanghiang,"
pungkasnya.
Kepala Desa Sanghiang Ocid Setiawan yang mendampingi
Wakil Sekretaris Forum CSR Provinsi Banten di lokasi rumah Nenek Sari mengucapkan
terima kasih atas perhatian dari Pemerintah Provinsi Banten.
"Alhamdulilah sudah dilihat secara langsung ke
lokasi rumah yang tak layak huni. Saya
selaku kepala desa merasa senang sudah diperhatikan untuk membangun rumah tak
layak huni, seperti rumah Mak Sari ini," tuturnya.
Ocid berharap agar dari proses tinjauan Forum CSR Banten
hari ini bisa membuahkan hasil yang diharapakan warga desanya. "Sudah saya
sampaikan tadi ke Forum CSR Banten agar rumah Mak Sari secepatnya bisa
dibangun. Saya tadi minta disalamin ke
Pak Gubernur biar secepatnya memerintahkan Forum CSR Banten untuk membangun
rumah yang tak layak huni di desa saya," ujar Kades Sanghiang kepada
wartawan. (*/ril)
0 Comments