NET – Program bedah rumah yang dilakukan PT Cemindo Gemilang (CG) di
Jakarta, Kamis (28/9/2017), mengecewakan rakyat Kabupaten Lebak, Provinsi
Banten.
Program bedah rumah PT CG sebagai pengelola Semen Merah Putih difokuskan di
Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, yang meliputi 83 unit
rumah yang tersebar di lingkungan RW 02 dan RW 03, Kelurahan Cilincing.
"Saya sangat kecewa dan miris mendengar kelakuan PT Cemindo Gemilang.
Mereka (Cemindo Gemilang, red) hanya mengeruk kekayaan di daerah kami, tapi
tidak memberikan dampak positif terhadap lingkungan sekitar,” ujar Ketua Karang
Taruna Pamubulan Ahmad Ludin kepada wartawan di Lebak, Kamis (28/9/2017).
Ludin menyebutkan PT CG mengeruk kekayaan alam di Lebak tapi yang
diperhatikan rakyat Jakarta. “Yang merasakan dampak langsung dari pengelolaan
Semen Merah Putih adalah kami. Coba, mari kita lihat jalan nasional rusak parah
hingga berkilo-kilometer, hampir selama 5 tahun. Kami menderita oleh kerusakan
jalan dari awal pembangunan sampai produksi sekarang ini," ungkap Ahmad
Ludin yang juga warga Pamubulan.
Sebagai catatan, keberadaan pabrik Semen Merah Putih terus menuai protes
selain karena kerusakan jalan nasional Bayah - Cibareno yang sangat parah,
sudah 5 tahun jalan tersebut rusak tanpa ada pembangunan. Kerusakan jalan
akibat monopoli angkutan berat milik perusahaan Semen Merah Putih yang melebihi
tonase.
“Selain itu, bising suara jalur compayor yang radiusnya dekat dengan
pemukiman penduduk. Dampak kekeringan serta kerusakan mata air serta minimnya
pemberdayaan terhadap masyarakat sekitar,” ucap Ludin.
Warga menilai perusahaan Semen Merah Putih tidak kooperatif terhadap
teguran dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait
larangan melintas bagi angkutan kendaraan overtonase milik perusahaan agar
tidak menambah kerusakan jalan nasional Bayah - Cibareno. Saat ini perusahaan
masih tetap melanggar aturan yakni kendaraan angkutan bahan baku yang
overtonase masih melintas di Jalan Bayah - Cibareno pada ruas Pamubulan.
Senada dengan Ludin, Rizal selaku Ketua Komiter Nasional Pemuda Indonesia (KNPI)
Bayah juga mengaku kecewa terhadap PT Cemindo Gemilang. "Heran ya, mereka
keruk kekayaan sumber daya alam di Banten tapi malah membantu rakyat di
Jakarta. Saya rasa ini adalah bentuk ketidakadilan dan ketidakpedulian
perusahaan terhadap masyarakat terdampak di Bayah. Padahal masih banyak rumah
yang tidak layak huni di seputar pabrik semen tersebut," tutur Rizal.
PT Cemindo Gemilang merupakan perusahaan yang memproduksi semen. Saat ini
investasinya lumayan besar, salah satunya pabrik Semen Merah Putih di Bayah,
Kabupaten Lebak dan Ciwandan, Serang. Pabrik Semen Merah Putih di Bayah
langsung terintegrasi dengan dermaga khusus, produksinya menghasilkan sekitar 4
juta ton semen pertahun. Pabrik Semen Merah Putih di Bayah merupakan pabrik
semen terbesar se Asia Tenggara dengan investasi hampir 20 triliun. (*/ril)
0 Comments