Warga saat membuat polisi tidur dilengkapi dengan rambu-rambu. (Foto: Istimewa) |
NET - Beberapa
ruas jalan raya di Kota Tangerang belakangan ini ditumbuhi dengan adanya polisi
tidur, sehingga meresahkan para pengguna jalan. Pasalnya, selain dapat merusak
kendaraan, juga bisa membahayakan keselamatan pengguna jalan raya.
Di antara
beberapa ruas jalan raya yang dipenuhi dengan polisi tidur tersebut yaitu,
Jalan; Beringin Raya, Kavling Pemda, Teuku Umar, dam M Toha. Para pengendara
yang melintas di jalan-jalan itu harus
ekstra hati-hati. Bila tidak tentu kendaraan mereka bisa rusak lantaran
kontruksi polisi tidur yang melintang di jalan cukup tinggi dan tajam.
"Ya selain
dapat merusak kendaraan, juga dapat mengakibatkan kecelakaan. Mengingat polisi
tidur itu tidak dilengkapi oleh rambu-rambu," ujar Dony, warga Ciledug, Kota Tangerang,
Banten yang kerap melintas di jalan itu,
Kamis (24/8/2017).
Dan di antara
kecelakaan sepeda motor yang terjadi di jalan-jalan itu, karena mayorintas
pengendara yang melintas di sana terkejut dan hilang keseimbangan saat
melewati polisi tidur. "Beberapa
teman saya yang jarang lewat jalan itu, pernah jatuh karena kehilangan
keseimbangan saat melintas di polisi
tidur di Jalan Beringin Raya," ungkap karyawan swasta itu.
Keberadaan polisi
tidur tersebut sudah cukup lama di Kota Tangerang. Bahkan belakangan ini
semakin menjamur. Hanya, tidak ada
tindakan dari Dinas Perhubungan kota Tangerang. Dikonfirmasi masalah tersebut,
Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Saeful Rochman mengatakan munculnya
polisi tidur di jalan-jalan raya itu, bisa saja terjadi karena diawali oleh
rasa keresahan masyarakat sekitar yang sering melihat kendaraan melaju dengan
kecepatan tinggi.
Sehingga, kata
dia, mereka buat gundukan atau polisi
tidur agar setiap kendaraan yang melintas mengurangi kecepatannya. Namun
demikian, dalam waktu dekat pihaknya
akan turun ke lapangan untuk memantau langsung keberadaan polisi tidur.
Setelah itu, katanya, pihaknya akan berkoordinasi dengan unsur Muspicam agar
meratakan polisi tidur tersebut untuk diganti dengan marka kejut. Ditanya,
kapan ia akan segera koordinasikan hal tersebut dengan Muspicam, Saeful enggan
komentar. Ia hanya menjawab, akan melakukan pemantauan lapangan tersebih
dahulu. (man)
0 Comments