Direktur RSUD Banten Dwi Hesti Hendarti: kasihan anak-anak. (Foto: Istimewa) |
NET – Direktur Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten Dwi Hesti Hendarti akan mencairkan uang jasa pelayanan kepada
seluruh pegawai honorer. “Insya Allah dalam bulan ini, uang jasa pelayanan
sudah bisa dicairkan dan diberikan kepada para pegawai,” ujar Dwi Hesti Hendarti
kepada Tangerangnet.com, Minggu (20/8/2017).
Menyampaikan hal
tersebut melalui WhtasApp, Dwi Hesti akan mengeluarkan uang jasa pelayanan
karena Gubernur Banten H. Wahidin Halim sudah mengetahui persoalan yang terjadi di RSUD Banten. “Secara keseluruhan
jawaban Pak Gubernur bagus, tidak membela siapa-siapa. Paham situasi yang ada,”
tutur Dwi Hesti.
Sebelumnya,
sekitar 35 orang pegawai honorer RSUD Banten datang ke rumah dinas Gubernur
Banten, Selasa (15/8/2017) malam. Kedatangan mereka mewakli 563 pegawai honorer yang bekerja di RSUD
Banten di Jalan Syeh Nawawi Al Bantani, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Cipocok
Jaya, Kota Serang. Mereka itu terdiri atas dokter umum, dokter spesialis,
perawat, apoteker, bidan, petugas laboratorium, dan lainnya. Kepada Gubernur
Banten, mereka menyampaikan berbagai persoalan yang dihadapi antaran lain uang jasa pelayanan belum dibayarkan yang menjadi
hak mareka.
Dwi Hesti
menyatakan kini sedang dilakukan perhitungan untuk pembayaran uang jasa pelayanan
tersebut. Selama ini, uang jasa pelayanan tersebut distop oleh Inspektorat Provinsi
Banten. ”Bila nanti uang jasa pelayanan saya keluarkan dan diterima oleh
pegawai honorer, paling saya yang dipanggil Inspektorat. Kalau dipanggil
Inspektorat, biar saja. Kasihan anak-anak karena mereka sangat berharap uang
jasa pelayanan,” ungkap Dwi Hesti.
Menurut Dwi
Hesti, bila uang jasa pelayanan bila tidak segera dikeluarkan RSUD Banten akan
terpuruk. “Saya tidak takut kok, anak-anak bertemu dengan Pak Gubernur.
Sebenarnya, kedatangan mereka masih menghormati saya dan bukan menghianati,” ucap Dwi
Hesti. (ril)
0 Comments