Gubernur Banten H. Wahidin Halim didampingi Ketua Bappeda Hudaya Latuconsina dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Engkos Kosasih. (Foto: Pemprov Banten) |
NET – Gubernur
Banten H. Wahidin Halim di depan kepala sekolah tingkat Sekolah Menengah Atas
(SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
se-Provinsi Banten mengingatkan agar bersungguh-sungguh bekerja sebagai
pendidik.
“Jangan harap
Banten akan maju dan berkembang tanpa pendidikan,” ujar Gubernur Wahidin Halim
di Aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Kantor Pusat Pemerintah
Provinsi Banten (KP-3B), Curug, Kota Serang, Senin (19/6/2017).
Wahidin
mengungkpkan bahwa dia berasal dari keluarga guru. “Saya keluarga guru, Bapak
dan Ibu saya guru. Dan saya anak seorang guru sekarang jadi Gubernur Banten. Saya
pernah berjanji, jika suatu saat jika saya menjadi pemimpim, saya berkomitmen
membangun pendidikan,” ucap Wahidin yang didampingi Ketua Bappeda Hudaya
Latuconsina dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Engkos Kosasih.
Menurut Wahidin,
sebagai guru itu adalah tugas mulia. “Profesi guru kebanggaan bagi kita
keluarga dan masyarakat. Sebagai kepala sekolah, kita harus memberikan
contoh pada saat susah dan senang dan sampai sekarang saya tetap hormat
terhadap guru,” tutur Wahidin yang akrab disapa WH.
Gubernur Banten
itu pun berkomitmen, bukan hanya
membangun sekolah tetapi mensejahterakan para gurunya, memberikan pelayanan
pendiidkan kepada rakyat. Menjadikan guru yang memiliki karakter, tidak mencari
kekayaan tapi mencari kecukupan.
“Saat jadi
Walikota Tangerang , saya bangun 400 gedung sekolah dari SD sampai SMA lengkap
dengan sarana dan prasarannya,” ujar WH mengenang ketika jadi Walikota Tangerang
dua periode.
WH menceritakan
ketika masih SD (Sekolah Dasar-red). “Dulu,
saya pernah dimarahin waktu SD karena tidak ada tempat kencing dan tidak ada WC
(water clossed-red). Bahkan, saya pernah kencing di sebelah kepala sekolah,
saya dimarahin. Padahal, saya duluan yang kencing. Dari situ, saya
berjanji jika saya jadi pemimpin, saya
akan bangun kamar mandi khusus buat guru dan kepala sekolah,” ungkap WH yang
disambut tepuk tangan para kepala sekolah.
Gubernur juga
menyebutkan guru dulu galak main timpuk aja (saja-red) pake (pakai-red) penghapus, main pukul pake
penggaris. Sekarang justru yang dipukul langsung maen (main-red) lapor aja (saja-red)
ke polisi. (ril)
0 Comments