Pasar Anyar dan pedagang kaki lima. (Foto: Istimewa) |
NET - Kondisi tujuh pasar
tradisional milik Pemerintah Kota Tangerang kini kurang terawat, sehingga
memerlukan investor yang dapat menanamkan modalnya untuk mengembangkan dan
mempertahankan keberadaan pasar tersebut agar tidak terkesan kumuh.
Adapun ketujuh pasar tradisonal
milik warga Kota Tangerang yang berdiri sejak belasan tahun lalu itu adalah
Pasar; Anyar, Grendeng, Jatiuwung, Poris, Ramadani, Bandeng, dan Malabar. Meskipun di bagian luar sekitar pasar tersebut sudah tertata dan tidak
lagi dipadati oleh pedagang kaki lima (PKL), namun cat
pasar mulai pudar dan kotor. Bahkan di
beberpa titik atapnya ada yang bocor.
Hal itu diakui oleh Direktur PD
Pasar Kota Tangerang Titien Mulyati. Karenanya untuk mengatasi hal tersebut
pada 2017 ini, pihaknya akan melakukan perbaikan terhadap pasar tersebut. “Pada tahun ini, kami memang akan melakukan perbaikan terhadap
pasar-pasar itu,'' ungkap Titien Mulyati.
Selain mengecat dan memperbaiki
atap-atap yang bocor, kata Titien, juga akan dilakukan penghijauan di sekitar
pasar. Tujuanya, tidak lain supaya pasar
tradisonal di Kota Tangerang tampak bersih, rapi, dan tidak kalah bersaing
dengan pasar modern milik swasta.
Guna merealisasikan hal tersebut,
kata Titien, tentunya PD Pasar harus
menyisihkan laba yang diperoleh. Mengingat keberadaan PD Pasar Kota Tangerang
sudah mandiri dan tidak tergantung dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
(APBD) Pemkot Tangerang.
"Untuk tahun 2016 lalu,
laba yang kami peroleh dari tujuh pasar
tersebut sebesar Rp 1,2 miliar," tutur Titien.
Dari jumlah itu, tambahnya 50
persen diberikan ke Pemkot Tangerang sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan
50 persen lagi untuk operasional PD Pasar, seperti ketentuan yang tertuang di
Peraturan Daerah (Perda) nomor 3 tahun 2003, tentang pembentukan PD Pasar.
Sebenarnya, kata Titien, pada 2017, target perolehan laba PD Pasar Kota
Tangerang lebih besar daripada tahun lalu. Tapi, karena harus melakukan
perbaikan terhadap tujuh pasar itu, maka target yang harus diperoleh minimal
sama dari tahun 2016. "Ya kalau perolehannya sama, tentu PAD yang kami berikan
kepada Pemkot Tangerang tidak akan menurun dari tahun sebelumnya," kata
Titien.
Oleh karena itu, Titin berharap
adanya investor yang mau menggelontorkan modalnya ke pasar tradisonal itu,
sehingga keberadaan pasar tradisional di Kota Tangerang lebih baik dan
bergairah. ''Sampai saat ini kami, masih menunggu adanya investor yang mau menanamkan
modalnya ke pasar tradisonal ini," ucap Titin. .(man)
0 Comments