Novel Baswedan: semakin membaik. (Foto: istimewa) |
NET - Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) yang bergerak sebagai penggiat anti-korupsi menanyakan tentang kapan
hasil penyelidikan dan penyidikan terhadap pelaku penyiriman yang menimpa Novel
Baswedan, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Belum terungkapnya pelaku
penyiraman terhadap Novel Baswedan, merupakan bumerang bagi aparat kepolisian,”
ujar Koordinator Tangerang Public Transparency Watch (Truth) Suhendar kepada
Tangerangnet.com, Selasa (25/4/2017).
Sebab, kata Suhendar,
pengungkapan kasus ini menjadi pertaruhan untuk menegakan kewibawaan negara
hukum dan profesional kepolisian sebagai garda terdepan dalam penegakan hukum.
Dari saat kejadian sampai sekarang sudah hampir dua minggu, tapi belum ada
tanda-tanda ditemukannya para pelaku.
“Semoga saja, belum terungkapnya
pelaku saat ini, adalah karena kepolisian sedang bekerja, dan pada akhirnya
akan diungkapkan kepada publik,” tutur Sehendar yang juga dosen di Universitas
Pamulang (Umpam) tersebut.
Menurut Suhendar, hal itu penting agar masyarakat percaya bahwa
Pemerintah dan kepolisian masih memiliki komitmen untuk memberantas korupsi. “Pengungkapkan
kasus penyiraman tersebut, dapat juga menjadi tolok ukur bagi Polri dalam
pemberantasan korupsi,” ucap Sehendar.
Senada dengan Sehendar,
Koordinator Madrasah Anti Korupsi Universitas Muhammadiyah Tangerang (MAK UMT) Gufroni
berharap polisi fokus dalam mencari pelaku penyiriman terhadap Novel Baswedan. “Jangan
melebarkan ke persoalan jualan jilbab online istri Novel,” pinta Gufroni.
Sementara itu, Novel Baswedan
kini masih menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Singapura. Juru
bicara KPK Febri Diansyah menyebutkan kondisi Novel Baswedan kini semakin
membaik dan pandangan matanya sudah semakin bagus. (ril)
0 Comments