Sachrudin (baju kuning) dan WH (berpeci): berani ya. (Foto: Syafril Elain, Tangerangnet.com) |
BERAWAL dari evaluasi Pemilihan
Kepala Daerah (Pilkada) Banten setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat
melaksanakan rapat pelno terbuka perhitungan hasil rekapitulasi Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur Banten yang dilaksanakan di Kota Cilegon pada 26
Februari 2017. Hasil rapat pleno tersebut, kemenangan untuk pasangan Wahidin
Halim dan Andika Hazrumy (WH-Andika)
mengungguli pasangan Rano Karno dan Embay Mulya Syarif (Rano-Embay).
Meskipun sudah dinyatakan menang
oleh KPU Banten, tapi perlu evaluasi. Dari rapat evaluasi tersebut, hasil
perhitungan suara ada tiga kota pasangan WH-Andika perolehan suara kalah dibandingkan
Rano-Embay. Meski tiga kota tersebut yakni Kota Tangerang Selatan, Kota
Cilegon, dan Kota Serang, berdasar hitungan kertas dapat dipastikan WH-Andika
menang.
Kota Tangerang Selatan (Tangsel)
dengan Walikota Airin Rachmi Diany dengan kapasitas sebagai Ketua Dewan Pimpinan
Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) punya kemampuan untuk memenangkan
WH-Andika. Partai Golkar sebagai partai pengusung utama tentu Airin akan
memainkan peran penting. Lebih meyakinkan lagi, Airin baru saja yakni pada
Pilkada 2015 serentak kembali terpilih sebagai Walikota Tangsel. Namun, apa
boleh buat ternyata Kota Tangsel yang lebih unggul Rano-Embay. Meski Airin
masih keluarga besar Andika Hazrumy sebagai Wakil Gubernur Banten ternyata
tidak banyak membantu.
Begitu juga yang terjadi di
Cilegon dengan Walikota H. Tubagus Iman Ariyadi yang menjadi pengurus DPD
Golkar Banten, tidak diragukan lagi akan jerih payahnya untuk memenangkan
WH-Andika. Namun, hasilnya diluar perkirakan, WH-Andika di kota baja tersebut
kalah.
Dan yang paling tidak disangka yakni kekalahan di Kota Serang. Walikota
Serang Tubagus Haerul Jaman yang juga tokoh Golkardan masih paman Andika
Hazrumy. Dari serangkaian tiga kota kekalahan tersebut, secara spontan untuk
mengganti kedudukan mereka meski tidak semudah yang diucapkan.
Namun, seusai pertemuan secara
spontan rekan-rekan membuat tagline, “Selamat kepada WH-Andika menjadi Gubernur
dan Wakil Gubernur Banten 2017-2022. Gubernur Baru dan Walikota Baru”. Tagline
ini pun tanpa disadari pun disebar
melalui media sosial dan menggemalah “Gubernur Baru dan Walikota Baru”.
Namun, setelah tagline tersebut
menyebar sama sekali tidak ada pengaruh di Kota Tangsel, Kota Cilegon, dan Kota
Serang. Justru terasa getarannya ada di Kota Tangerang, yang suara WH-Adika
menang mutlak sekaligus sebagai penentu kemenangan Pilkada Banten 2017.
Rupanya Kota Tangerang yang pada
Pilkada 2018 serentak ikut Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota. Meski Arief
R. Wismansyah sebagai Walikota Tangerang yang juga kader Partai Demokrarat,
pengusung WH-Andika pada Pilkada Banten, ikut “tersengat” atas tagline Gubernur
Baru dan Walikota Baru.
Aura Pilkada di Kota Tangerang
pun langsung terasa dengan muncul sejumlah nama menjadi bakal calon. Baik dari
kader partai politik maupun dari kalangan aktifis non-partai politik. Pada sisi
lain, Wakil Walikota Tangerang Sachrudin mendapat perhatian khusus untuk
mencalonkan diri sebagai orang nomor satu di Kota Tangerang.
Dorongan terhadap Sachrudin untuk
maju menjadi orang nomor satu di Kota Tangerang karena kini dia menjadi Ketua
DPD Golkar Kota Tangerang. Selain itu, ada kebijakan dari Dewan Pimpinan Pusat
(DPP) Golkar yang mendorong kader terbaiknya untuk meraih kursi kepala daerah
di daerah masing-masing. Hal ini sebagai bagian dari kebijakan setelah Pilkada
2017 serentak yang banyak kepala daerah diusung Golkar meraih kemenangan.
Eforia Gubernur Baru dan Walikota
Baru pun sempat muncul setelah Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MK RI)
memutuskan dalam sidang di Jakarta yakni menolak gugatan yang diajukan oleh
Rano-Embay pada 4 April 2017. Pada hari yang sama, Selasa (4/4/2017) di rumah
kediaman Wahidin Halim yang dihadiri oleh Andika Hazrumy memberikan kesempatan
sejumlah wartawan dari televisi, media cetak, radio, dan online untuk bertanya
tentang keputusan MK.
Pengurus partai politik pengusung pun ikut hadir seeperti Ebi
Djauhari dari Partai Golkar sekaligus tim koalisi, Media Warman dari Partai
Demokrat lalu muncul Ketua DPD Golkar Kota Tangerang Sachrudin.
Seusai konperensi pers, WH-Andika
dan seluruh pengurus mengangkat tangan bergandengan tanda kemenangan. Namun,
setelah atas desakan sejumlah orang yang ada seputar lokasi mendekatkan
Sachrudin dengan Wahidin Halim dengan
mengangkat sambil mengatatakan “Gubernur Baru, Walikota Baru”.
Akankah terjadi di Kota Tangerang pada Pilkada 2018
serentak muncul Walikota Tangerang yang
baru, tentu waktu nanti yang akan menjawab. Mari kita tungggu. ***
Penulis adalah:
Ketua Panwaslu Kota Tangerang periode 2008-2009.
Ketua KPU Kota Tangerang periode 2009-2013.
0 Comments