Adegan penamparan tersebut ditayangkan oleh buruh ke media sosial secara luas. (Foto: Istimewa) |
NET – Mengecam pembubaran paksa
dan tindakan kekeraasan verbal dan fisik yang dilakukan personil Kasat Intel
Polres Metro Tangerang Kota terhadap aksi piket buruh PT Panarub Dwikarya
Benoa.
Hal itu dikatakan oleh Ketua
Front Mahasiswa Nasional (FMN) Ranting Universitas Indonesia Sheila Rahmi Juwita melalui pernyataan sikap yang disebarkan dalam
bentuk Siaran Persnya yang diterima Minggu (9/4/2017) malam.
“Buruh harus berjuang lebih keras
ketika upaya untuk menuntut hak-haknya justru menjadi bulan-bulanan. Tindakan
represif dari aparat kepolisian dan TNI, mulai dari penganiayaan, penyiksaan,
penangkapan sewenang-wenang sampai pada kriminalisasi, menjadi lawannya. Dan
tentunya ini adalah pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia-red) terhadap buruh,”
ujar Sheila Rahmi Juwita.
Front Mahasiswa Nasional ranting
Universitas Indonesia, kata Juwita,
menyampaikan pernyataan sikap, sebagai berikut: Satu, mengecam dan
menentang keras atas tindakan represif dari aparat kepolisian dengan
menggunakan kekerasan dalam menjalankan tugasnya.
Kedua, mendesak Polres Metro Tangerang Kota agar segera mengambil langkah-langkah tegas
serta menjatuhkan sanksi hukum yang berat terhadap personilnya atas tindakan
represifitas dan kesewang-wenangan yang telah merusak kehormatan, melanggar Hak
Dasar dan merendahkan kehormatan serta martabat Pekerja/Buruh di Indonesia.
Ketiga, mendesak Pemerintah Republik Indonesia, untuk
secara terus menerus melakukan langkah-langkah konkret dalam pemajuan
penghormatan, perlindungan, penegakkan dan pemenuhan Hak Dasar Pekerja/Buruh
sebagaimana yang dijamin dan dilindungi oleh Undang-Undang dasar negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dan Undang-Undang No. 39 tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia, Undang-Undang No. 11 dan 12 Tahun 2005 tentang Ratifikasi
Kovenan Hak-Hak Sipol dan Ekosob, Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, dan peraturan lain yang menjamin Hak Buruh.
Empat, menyerukan kepada seluruh gerakan buruh dan
rakyat untuk bersatu, melawan tindakan anti-demokrasi yang kini meluas.
Lima, menyerukan kepada seluruh
pemuda dan mahasiswa untuk berjuang dan bertalian erat dengan rakyat.
“Demikian pernyataan sikap ini,
kami buat. Atas solidaritas dan pembelaan pada rakyat, kami mengucapkan terimaksih,”
tutur Juwita. (*//ril)
0 Comments