![]() |
Unggul Priyanto dan Rifky Efendi Hardjanto dan pejabat BPPT dan KKP: langkah awal tindak lanjut. (Foto: Dade, Tangerangnet.com) |
NET - Dalam rangka melaksanakan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi di Bidang Kelautan dan Perikanan, Kepala
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Unggul Priyanto melakukan penandatanganan
Kesepakatan Bersama (MoU) dengan Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP) Rifky Efendi Hardijanto.
Kesepaktan Bersama dilaksanakan, Selasa
(18/3/2017), di Ruang Rapat Ground Floor, Gedung Mina Bahari I, Kementerian
KKP, Jalan Medan Merdeka Timur, No.16 Jakarta.
Unggul Priyanto menyebutkan beberapa kegiatan telah diinvestarisasi dan
dikordinasikan oleh BPPT dan Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai langkah
awal tindak lanjut kerjasama yakni Pengkajian dan Penerapan Teknologi di Bidang
Kelautan dan Perikanan, Teknologi Pengelolaan Sampah Laut, Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Sarana dan Prasarana, Pemanfaatan Tenaga Ahli,
dan Pertukaran Data dan Informasi.
MoU ini, kata Unggul, diharapkan
dapat menjadi payung hitam kerjasama antara BPPT dan Kementerian Kelautan dan
Perikanan yang akan dilakukan secara lebih terstruktur, agar dapat lebih
meningkatkan efektifitas dan produktivitas program kerjasama pada masa
mendatang.
"Pada sektor perikanan
budidaya, ditindaklanjuti dengan perjanjian kerjasama antara Ditjen Perikanan
Budidaya dengan Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi yang
difokuskan pada Pengajian, Penerapan dan Pengembangan Teknologi Pembudidayaan
Ikan untuk mendorong pengembangan pulau-pulau kecil khususnya di SKPT,"
ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Rifky Efendi Hardijanto mengatakan
pada sektor perikanan tangkap, kersama dilakukan antara Ditjen Perikanan
Tangkap KKP dengan Deputi Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa
yang difokuskan pada Pengkajian dan Perancangan Kapal Penangkap Ikan Ukuran 110
GT sampai dengan 130 GT.
"Selain itu juga dilakukan
penandatanganan kerjasama oleh Ditjen Pengelolaan Ruang Laut KKP bersama Deputi
Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam-BPPT tentang Pengelolaan Sampah
Laut melalui teknologi pemanfaatan sampah laut sehingga bisa bernilai tambah
bagi masyarakat," ungkap Rifky.
Sebelumnya, sejak 2013 KKP
melalui Ditjen Perikanan Budidaya bersama BPPT melakukan sinergi program pengembangan sektor
Perikanan Budidaya, berupa pengelolaan induk ikan nila salina yaitu penerapan
vaksin deoxyribose-nucleic acid (DNA) streptococcus pada ikan nila, aplikasi
recombinant Growth Hormon (rGH) pada pakan mandiri untuk meningkatkan efisiensi
pakan, pengembangan sex reversal pada udang galah jantan untuk menghasilkan
udang galah betina (neofemale) menggunakan dsRNA MrIAG (makrobrachium insuline
like Androgen Gland).
"Di sektor Perikanan Tangkap
segera dilakukan, sejak Oktober 2016 telah dilakukan pembuatan desain dasar
(basic design) dan pengujian model (model test) kapal penangkap ikan ukuran 110
GT sampai dengan 130 GT, sesuai konsep desain (conceptual design) dan desain
awal (premilinary design). Selainjutnya, akan dilakukan pembuatan key plan atau
key drwawings kapal penangkap ikan ukuran 110 GT sampai dengan 130 GT, dan
standarisasi desain kapal penangkap ikan ukuran 110 GT sampai dengan 130
GT," katanya. (dade)
0 Comments