Para ustadz, kiyai, dan ulama membentangkan spanduk. (Foto: Istimewa) |
NET – Setelah Komunitas Pimpinan Majelis Taklim se-Banten
mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan Rasuna Said,
Kuninganga, Jakarta, kini giliran Forum Ulama se-Banten yang datang. Mereka yang mengaku sebagai ulama, ustaz, kiai, dan
para pemimpin pondok pesantren itu meminta KPK segera mengusut dugaan aliran
gratifikasi terhadap salah satu calon Gubernur Banten Rano Karno.
Koordinator Forum
Ulama Banten Buchori Al Aroby meminta agar KPK segera mengusut kasus tersebut
sebelum Pemilihan Gubernur (Pilgub)
Provinsi Banten berlangsung pada 15 Februari 2017.
"Ya secepatnya
sebelum Pilgub harus segera diumumkan agar masyarakat Banten tahu. Jangan
sampai orang yang terindikasi korupsi ini terpilih," ujar Buchori di depan
Gedung KPK, Jakarta, Rabu (8/2/2017).
Buchori tidak
menginginkan masyarakat Banten kembali salah dalam memilih pemimpin. Sebab,
Gubernur Banten sebelumnya, Ratu Atut Chosiyah terlibat kasus korupsi dan kini
telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Kami para
ulama para ustaz akan mengalami malunya Banten secara berturut-turut,
gubernurnya dipenjara gara-gara kasus korupsi. Mau ditaruh di mana muka kami
masyarakat Banten. Jangan sampai Banten kecolongan lagi," tutur Buchori.
Para ustadz, kiyai, dan ulama di depan kantor KPK, Jakarta: sebelum hari pencoblosan. (Foto: Istimewa) |
Sebelumnya, nama
Rano Karno disebut oleh saksi Yayah Rodiah yang merupakan anak buah yang
berperan sebagai Bendahara Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan. Yayah
menerangkan pernah menulis pembukuan pada PT BPP sebesar Rp 7 miliar terkait
Pilkada Banten. Namun, dia tidak mengetahui rinciannya.
Selain itu, saksi
mengaku pernah menulis cek sebesar Rp 1,25 miliar untuk keperluan dropping ke
Rano Karno. Penulisan cek tersebut diperintahkan oleh Wawan yang merupakan adik
Ratu Atut Chosiyah yang telah ditetapkan KPK sebagai tersangka perkara sudah
disidangkan di pengadilan.
Setelah menggelar
aksi di depan kantor KPK tersebut, para ustads, kiyai, dan ulama tersebut,
membubarkan diri lalu meninggalkan lokasi. Petugas yang berjaga-jaga
mengamanakan jalan aksi demo, menyatakan situasi tetap kondisif. (*ril)
0 Comments