![]() |
Sejumlah mahasiswa bentangkan spanduk: ini suara mahasiswa dan rakyat. (Foto: Istimewa) |
NET – Mahasiswa
Tangerang tidak mau ketinggalan dengan ribuan mahasiswa dari aliansi Badan Ekskutif
Mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia turun
aksi di berbagai daerah Kamis (13/1/2017), pada
Jum'at (13/01/2017) sore kembali
turun menyampaikan aspirasinya.
Ketua Dewan
Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia ( DPC GMNI) Tangerang
Abdur Rozak yang bertindak sebagai juru bicara mengatakan mengajukan tuntutan kepada Pemerintah. Tuntutan tersebut antara
lain meminta Pemerintah mengkaji ulang PP . No 60 tahun 2016 tentang PNBP (Penerimaan
Negara Bukan Pajak), kembalikan subsidi untuk rakyat stabilkan harga sembako, dan
menghentikan liberalisasi tenaga kerja asing (TKA).
Rozak mengatakan aksi
terkait berbagai kebijakan Pemerintah pada awal tahun 2017 yang tidak pro
rakyat dan akan menyengsarakan rakyat Indonesia. Segala sektor yang menyangkut
hajat hidup orang banyak mengalami kenaikan di antaranya harga cabai yang
meroket tajam, kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) yang kian mencengkram
masyarakat kecil, tenaga kerja aseng yang membludak. Hal ini membuat
ketar-ketir pribumi dalam mencari sesuap nasi,
tidak stabilnya harga bahan bakar minyak diproduksi nasional.
Harapan
mahasiswa, kata Rozak, semoga para memimpin mendengar aspirasi rakyat. Rakyat
berharap para pemimpin pro rakyat dan dengan hati nurani kemanusiaan mereka mau
mengkaji ulang keputusan-keputusan yang merugikan rakyat ini.
"Sesuai sila
kelima keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, hari ini sila itu belum
terwujud, seakan negeri ini jauh dari kata adil. Hari ini, kami turun ke jalan
untuk mebuka mata masyarakat bahwa Pemerintah telah jauh dari kata
"adil" dalam mengelola negara," ucap Rozak.
Mahasiswa yang ikut unjuk rasa tergabung dari HMP PAI,
Ldk STAI Asy-Syukriyyah dan KAMMI Tanggerang Kota, menuju Tugu Adipura
Tangerang untuk menjadikan titik kumpul aksi sore ini. (*/ril)
0 Comments