![]() |
Akbar Tanjung dan WH bertemu di rumah duka: sesama alumni Universitas Indonesia. (Foto: Istimewa) |
NET – Calon Gubernur Banten Wahidin Halim melayat ke rumah duka Wikrama
Iryans Abidin, 58, anggota Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)
Pusat di rumah duka Jalan Cucur Timur, Blok A-3, Nomor 7, Bintaro Jaya Sektor
4, Kota Tangerang Selatan, Jumat (30/12/2016).
Wahidin Halim yang akrab disapa WH bersahabat dengan almarhum Wikrama
karena sesama alumni Universitas Indonesia (UI). “Saya sudah lama berkawan dengan almarhum.
Bahkan belakangan ini sering bertemu karena almarhum ingin membantu
menyukseskan Pilkada Banten,” ujar WH di lokasi rumah duka.
Tiba di rumah duka seusai sholat Jumat sekitar pukul 13:30 WIB tersebut, WH
bertemu tokoh nasional seperti Ketua
Pembina Partai Golkar Akbar Tanjung, Yudilheri, Peter Sumarsono, dan sejumlah
tokoh pers. “Almarhum atas niatnya ingin membantu saya sebagai calon Gubernur
Banten. Luar biasa, sebagai rekan-rekan dari alumni UI ada dorongan yang kuat
untuk membantu saya,” ucap WH yang dalam
Pilkada berpasangan dengan Andika Hazrumy sebagai calon Wakil Gubernur Banten.
Dari rumah duka, WH ikut sholat
mayit di musholla Atmutaqin, yang tidak jauh dari rumah almarhum. “Ada sekitar
400 pelayat yang sholat termasuk Pak WH,” ujar Achmad Suwandi, yang juga alumni UI.
Seusai almarhum Wikrama disholatkan, kemudian dilanjutkan dimakam di Tanah
Kusir, Jakarta Selatan. “Almarhum semangatnya sangat tinggi untuk mencurahkan
pikiran dan tenaganya untuk membantu Pak WH dalam Pilkada Banten ini. Terakhir
saat debat terbuka Pilkada Banten 2017 di Metro TV, almarhum ingin ikut tapi
sedang terbaring sakit,” jelas Suwandi.
Almarhum Wikrama Iryans Abidin semasa hidup berhasil meraih gelar doktor bidang Ilmu
Hukum, setelah mempertahankan disertasi pada sidang terbuka Senat UI pada 19
Juli 2013 di Auditorium Djokosutono Kampus Fakultas Hukum UI Depok. Disertasi
yang diajukan berjudul “Perlindungan Konstitusional Kemerdekaan Pers: Absennya
Jaminan UUD 1945 Terhadap Kemerdekaan Pers Indonesia pada Sebelum dan Sesudah
Reformasi.”
Bertindak sebagai promotorProf.Dr. Jimly Asshiddiqie, SH dengan ko-promotor
Prof.Dr. Satya Arinanto, SH., MH. Para penguji terdiri atas Prof.Dr. Bagir
Manan, SH.,MCL., Prof.Dr. Adnan Buyung Nasution, SH., Prof. Abdul Bari Azed,
SH.,MH., Prof.Dr. Rosa Agustina, SH.,MH., Prof.Dr. Sasa Djuarsa MA., Dr. Todung
Mulya Lubis, SH.,LLM dan Dr. Jufrina SH., MA. (ril)
0 Comments