Para mahasiswa saat di kantor KPK menyampaikan surat kepada Ketua KPK Agus Rahardjo. (Foto: Istimewa) |
NET - Koalisi Mahasiswa Banten (KMB) yang terdiri atas perwakilan mahasiwa perguruan
tinggi di Provinsi Banten seperti Universitas Islam Syech Yusuf (Unis)
Tangerang, Universitas Serang Raya (Unsera), Universitas Islam Negeri (UIN) Serang, Universitas Muhammadiyah
Tangerang (UMT), Universitas Banten Jaya (Unbaja) Serang, STISSIF Yupentek
Tangerang, mendesak agar Pimpinan KPK senantiasa
menjalankan amanat melakukan pemberantasan korupsi secara profesional, insentif,
dan berkesinambungan.
"Pimpinan KPK segera mengumumkan secara terbuka, siapa calon Gubernur
Banten 2017 yang terindikasi korupsi saat Pilgub (Pemilihan Gubernur-red)
Banten 2011. Sebagaimana dimaksud oleh Ketua KPK beberapa waktu lalu. Serta
berdasarkan proses pemeriksaan saksi-saksi yang terlibat selama ini sesuai
dengan fakta-fakta hukum yang ada, sehingga menjadi terang berderang di mata
publik," ujar Juru Bicara Koalisi Mahasiswa Banten Fauzi dalam rilisnya
yang diterima TangerangNet.Com, Senin
(19/12/2016) di Jakarta.
Koalisi juga mendesak Pimpinan KPK dalam menjalankan kinerja
kepemimpinannya harus mampu menegakkkan keadilan dan tidak diskriminasi
terhadap kasus korupsi yang terjadi, serta tidak terpengaruh pada
pertimbangan-pertimbangan politik menjelang Pilgub 2017 ini, juga tidak ikut
berpolitik praktis dengan menunda mengungkap figure yang terindikasi korupsi.
Pimpinan KPK juga harus mampu
memahami suasana batin masyarakat Banten yang mendambakan pemimpin bersih dan
anti korupsi yang dihasilkan pada proses Pilgub Banten 2017, jangan sampai yang
terpilih adalah figure yang ternyata terlibat korupsi.
"Pimpinan KPK dalam menjalankan tugas pemberantasan korupsi dapat
berbuat adil, obyektif, dan tidak diskriminatif dengan menunda-nunda pengumuman
nama calon Gubernur yang terindikasi korupsi," tandas Fauzi.
Sebelumnya, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahrdjo
mengatakan kasus korupsi ada di seputar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
Banten 2017 dan hal ini menyangkut salah satu calon Gubernur Banten. “Ya,
menyangkut salah satu calon,” ujar Agus Rahardjo menjawab pertanyaan wartawan,
Selasa (29/11/2016).
Ketika ditanya oleh wartawan
siapakah salah seorang calon Gubernur Banten yang tersangkut dugaan tindak
pidana korupsi, Agus Rahardjo tidak menjawab secara jelas. "Sudah, sudah,
nanti saya dibilang mencampuri urusan politik. Nanti, setelah Pilkada selesai
akan dituntaskan," ucap Agus sambil berjalan.
Pada November lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) rupanya telah meminta
keterangan calon gubernur pertahana Provinsi Banten Rano Karno terkait kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Tubagus
Chaeri Wardhana (Wawan). Nama Rano muncul dalam fakta persidangan Wawan. Rano
Karno menurut saksi menerima aliran dana dari Wawan yang jumlahnya mencapai belasan miliar.
Permintaan keterangan kepada Rano Karno juga dibenarkan Saut Situmorang,
Wakil Ketua KPK. Saut mengatakan ada beberapa hal yang perlu dimintai
penjelasan dari yang bersangkutan. Tak menutup kemungkinan dengan fakta KPK
akan segera menetapkan tersangka kasus TPPU Wawan.
Berdasarkan tahapan KPU Banten saat ini sudah masuk kampanye. Artinya,
janji-janji sudah mulai ditebarkan.Tim sukses sudah mulai merayu pemilih.
Gambar-gambar calon sudah mulai masuk setiap pelosok. Publik hanya dihadapkan
pada 2 pilihan pasangan calon yang ikut dalam kontestasi, yaitu DR. H.
WahidinHalim, M.Si. - H. AndikaHazrumy, S.Sos. MAP. (nomor urut 1) dan H. Rano Karno
- H. Embay MulyaSyarief (nomor urut 2).
Tentu, kata Fauzi, semua berharap
pesta demokrasi 5 tahun sekali ini dapat berlangsung secara jujur, adil, dan
bersih, sehingga akan menghasilkan pemimpin bersih dan bebas korupsi.
Belakangan, publik dikejutkan dengan adanya statement Ketua KPK, Agus
Raharjo, yangmengungkapkan bahwa ada salah satu calon gubernur Banten yang
terlibat korupsi. Lalu, publik bertanya siapa calon gubernur yang disebut-sebut
oleh Ketua KPK tersebut? Karena calon Gubernur Banten hanya ada dua orang, yaitu
Wahidin Halim (WH) dan Rano Karno (RK). (*/ril)
0 Comments