![]() |
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin: hormati yang tidak mengucapkan "Selamat Natal". (Foto: Dade, TangerangNet.Com) |
NET - Menteri Agama (Menag) Lukman
Hakim Saifuddin mengatakan tanggal 25 Desember diperingati sebagai Hari Natal
oleh Umat Kristiani dan berharap agar
perayaan Natal diselenggarakan dalam suasana kesederhanaan.
"Oleh karena itu, perayaan Natal harus dapat dijadikan momentum bagi
umat Kristiani untuk bisa lebih meningkatkan kualitas kehidupan beragama sesuai
nilai dan ajaran yang diyakininya. Sebab, peningkatan kualitas beragama menjadi
modal penting bagi pembangunan bangsa yang majemuk," ujar Menag kepada wartawan, Sabtu (24/11/2016), di
Jakarta.
Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa religius dalam segala bentuk
keragamannya. Menag berharap semua pihak dapat mengedepankan sikap saling
menghormati dan bertoleransi. Di tengah keberagaman, sikap saling menghargai
dan menghormati perbedaan sangat diperlukan, terutama untuk merawat kerukunan
dan kedamaian.
"Untuk itu, kita hormati saudara-saudara kita yang tak mengucapkan 'Selamat Natal' atas dasar
pemahaman keyakinannya, sebagaimana kita juga hormati mereka yang
mengucapkannya. Kita berlapang dada menghormati umat Kristiani yang merayakan
Natal, sembari berharap mereka juga dengan penuh kesadaran menghormati sesama
saudaranya yang tak merayakan
Natal," ujarnya.
Bila semua anak bangsa saling menghormati, kata Menang, saling memberi
kehormatan kepada yang lain, maka semua akan mendapatkannya. Sebaliknya, bila
yang terjadi adalah sikap saling menuntut untuk dihormati, akan muncul
pertanyaan tentang siapa yang memberi dan siapa yang mendapatkan.
"Tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah. Memberi lebih
baik dari pada menerima apalagi meminta. Marilah berlomba dalam kebajikan, dan
kepada umat Kristiani yang merayakan Natal. Selamat bersuka cita dan
berbahagia. Namun tetaplah dalam kesederhanaan dan taburlah kebaikan,"
ungkap Lukman. (dade)
0 Comments