Pekerja di Bandara Soekarno Hatta membersihkan puing palfon yang ambruk di Terminal 3 Ultimate. (Foto: Istimewa) |
NET - Meski belum genap satu tahun diresmikan, atap Terminal 3 Ultimate
Bandara Soekarno Hatta (BSH) dalam kurun waktu tiga bulan terakir ini dua kali
ambrol.
Kali ini, ambrolnya atap di Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional
tersebut, terjadi di area kedatangan, sehingga mengagetkan sejumlah pengguna
jasa penerbangan. Menurut Senior Manager BSH Suriawan Wakan, ambrolnya atap di
Terminal 3 Ultimate BSh sekitar pukul 10.00 WIB, karena plafonnya lepas.
Namun demikian, kata dia, peristiwa itu tidak berdampak ke seluruh jadwal
operasional penerbangan. "Seluruh jadwal penerbangan normal," ujar
Suriawan.
Dan pihaknya, langsung melokalisir lokasi runtuhnya atap tersebut, serta
menbersihkan sisa-sisa reruntuhan plafon agar tudak mengganggu pelayanan di
Terminal 3.
"Kami mohon maaf kepada seluruh pengguna jasa atas segala
ketidaknyamanan yang ditimbulkan dari jatuhnya plafon di Terminal 3.
Selanjutnya, kami akan segera memperbaiki kerusakan yang terjadi di area
tersebut sambil melakukan investigasi dengan pihak konsorsium Kerja Sama
Operasi (KSO),” tutur
Suriawan Wakan.
Lebih jauh, Suriawan Wakan menjelaskan sejak Terminal 3 Ultimate diresmikan
beberapa bulan lalu, masih dalam kondisi pemeliharan dari konsorsium Kawahapejaya Indonesia KSO
(Wijaya Karya / Waskita Karya), sehingga kerusakan itu masih tanggung jawab
mereka.
Menyikapi hal itu, Project Manager Pengembangan Terminal 3 KSO Kawahapejaya
(Wijaya Karya / Waskita Karya), Yulianto menjelaskan penyebab jatuhnya plafon di Terminal 3 Ultimate karena
adanya pengerjaan pemeliharaan fasilitas ducting (penyaluran pipa air) beberapa
waktu lalu.
Dan sebelum atap itu ambrol, katanya, pihaknya juga sedang melakukan
perbaikan plafon, sehingga diperkirakan terjadi getaran yang menyebabkan plafon
tersebut copot. "Ke depannya, kami akan melakukan peningkatan proses
quality control, sehingga kejadian seperti itu tidak terulabg lag,” ujar Yulianto.
Berdasarkan catatan yang ada, pertengahan September 2016 lalu peristiwa itu
juga terjadi di ruangan Officer in Charge (OIC), Terminal 3 Ultimate Bandara
Sookarno Hatta. Itu terjadi, karena adanya perluasan tempat pengaduan publik,
sehingga saat pembatas ruangan itu di
bobok, plafonnya runtuh.
Meski dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa, namun mengangetkan
para pengguna jasa penerbangan. Mengingat jatuhnya plafon itu menimbulkan suara
benturan yang sangat keras. Bahkan ketika hujan deras, Terminal 3 kebanjiran karena
air tumpah dari plafon dan ke luar dari bawah saluran. (man)
0 Comments