![]() |
Pengurus PWNU DKI Jakarta saat menyampaikan sikap di hadapan sejumlah wartawan. (Foto: Dade, TangerangNET.Com) |
NET - Menyikapi kondisi
perkembangan di Jakarta, Pengurus
Wilayah Nahdlatul Ulama DKI Jakarta, merasa perlu menyampaikan imbauan dan
arahan bagi warga nahdliyyin secara khusus dan bagi masyarakat Jakarta pada
umumnya.
"Terkait aksi massa
tanggal 4 November 2016, PWNU DKI Jakarta mengimbau kepada para pengunjuk rasa
untuk menjaga ketertiban umum, tidak anarkis, dan menjunjung tinggi akhlaqul
karimah," ujar Rois Syuriyah, KH Mahfudz Asirun, Rabu (2/10/2016), di Kantor PWNU DKI Jakarta, Jalan Utan Kayu Raya No. 112 Jakarta.
PWNU DKI Jakarta, kata KH Mahfudz, mendorong pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini
aparat kepolisian untuk secara tegas mengambil tindakan hukum kepada Basuki
Tjahaja Purnama alias Ahok, atas indikasi dan dugaan penistaan Al-Quran dengan
tetap mengedepankan atas praduga tak bersalah demi terciptanya kedaulatan hukum
di Indonesia.
Sementara itu, terkait Pilkada
DKI Jakarta Tahun 2017, PWNU DKI Jakarta menganggap Pilkada adalah bagian dari hajat demokrasi
bangsa dan dilindungi oleh konstitusi Negara. Oleh karena itu, warga nahdliyyin
di Jakarta wajib untuk turut serta menyukseskannya.
PWNU DKI Jakarta tetap
mengambil sikap untuk tidak mendukung secara kelembagaan, salah satu calon pasangan
calon pada Pilkada ini sesuai dengan khittoh NU 1926. "PWNU DKI Jakarta
mengarahkan kepada warga nahdliyyin di Jakarta untuk menjadikan hasil bahtsul
masa'il pada Muktamar Ke-30 di PP Lirboyo, Jawa Timur, tanggal 21-27 November
1999 sebagai acuan agar memilih calon pemimpin muslim," ujarnya.
Sementara itu, PWNU DKI Jakarta
mengimbau kepada semua Tim Sukses Calon Gubernur dan Wakil Gubernur serta
seluruh elemen masyarakat agar berupaya menjaga stabilitas keamanan, tidak
melakukan kampanye hitam, dan menjunjung tinggi asas kekeluargaan dan
persaudaraan dalam bingkai fastabiqul khairaat atau berlomba-lomba dalam
melaksanakan kebaikan. (dade)
0 Comments