Ilustrasi logo Sahabat Asli. (Foto: Istimewa) |
NET - DKI Jakarta sebagai Ibu
Kota Negara merupakan miniatur Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang
bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia. Pembangunan yang dilakukan
Pemprov DKI Jakarta yang seharusya bisa dirasakan untuk kesejahteraan bersama seluruh
lapisan masyarakat tetapi ternyata hanya untuk sebagian masyarakat kalangan
mampu (elit) dan tidak berpihak kepada rakyat miskin (wong cilik).
"Terjadinya Penggusuran
paksa terhadap pemukiman warga yang tidak manusiawi ini selalu menghantui
pikiran warga setiap hari, lalu kemudian pembangunan proyek reklamasi yang
membuat para nelayan gelisah terhadap mata pencaharian nya untuk menutupi
kebutuhan sehari-hari akan terancam oleh proyek tersebut," ujar Ketua
Sahabat Asli, Nurmansyah, Minggu (23/10/2016), di Jakarta.
Keberpihakan Pemprov DKI
Jakarta kepada pihak pengembang (kapitalisme) telah menyakiti hati masyarakat
Jakarta sehingga terjadilah simbol-simbol perlawanan terhadap Pemprov DKI
Jakarta yang dilakukan oleh masyarakat yang tertindas.
"Oleh karena itu, Pesta
Demokrasi dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta (Pilgub) dalam waktu 3 bulan
lagi akan dilaksanakan, di sinilah saat nya warga Jakarta menentukan calon
pemimpinnya untuk lima tahun ke depan. Untuk itu, kami dari Sahabat Asli
(sahabat Agus-Sylvi) sangat berharap kepada pasangan tersebut bisa memberikan
sesuatu yang lebih baik kepada kota Jakarta dan tentu untuk seluruh lapisan
masyarakat, agar bisa menghadirkan kota Jakarta yang bersahabat, manusiawi,
beradab, santun dan modern untuk seluruh warga Jakarta," ujarnya.
Sahabat. Asli sebagai relawan
Agus-Sylvi siap berjuang untuk memenangkan pasangan kandidat tersebut. “Dengan
strategi dan taktik (stratak) yang sudah
kami persiapkan demi Jakarta Bersahabat Jakarta untuk Rakyat,” ucap Nurmansyah.
(dade)
0 Comments