Sejumlah spanduk dipasang ada dugaan kampanye politik. (Foto: Istimewa) |
NET - Berbagai elemen masyarakat Kota Tangerang menolak
kehadiran Rano Karno pada acara pembukaan Festival Al Azhom kelima di Kota
berjuluk Akhlaqul Kharimah. Penolakan ini terkait dugaan Rano Karno memanfaatka
jabatan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk kebutuhan kampanyenya.
Hal itu dikatakan
Ubay Permana sebagai Panglima Gerakan
Masyarakat Peduli Demokrasi (Gempar) kepada wartawan, Minggu (2/10/2016). “Kami menganggap kegiatan Festival Al Azom dimanfaatkan oleh Rano Karno untuk.kampanye dalam bentuk
terselubung. Hal seperti ini sangat
disayangkan, apalagi dibungkus dalam bentuk peringatan hari besar agama,
terutama dengan penambahan kegiatan peringatan
Tahun Baru 1Muharram,” ungkap Ubay.
Menurut Ubay,
intinya sebagai masyarakat Kota Tangerang tentu mendukung dan apresiasi untuk kegiatan Festival
Al Azhom.yang sudah kelima ini. “Tapi, kami menolak kalau acara tersebut
ditunggangi kegiatan politik apalagi dengan mengguanakan dana APBD,” ucap Ubay..
Ubay mengatakan dari temuan.lapangan, Sabtu (1/10/2016) banyak hal ganjil karena selama ini kegiatan
Festival Al Azhom tidak pernah ada
perwakilan Pemerintah Provinsi Banten
hadir meski diundang oleh Pemkot Tangerang. Selama ini kegiatan PHBI Pemprov
Banten juga selalu dipusatkan di Serang. Kesan dipaksakan dan aji mumpung dalam.memanfaatkan momen Pilkada
sangat kentara.
Sementara itu, Koordinator Koalisi Masyarakat Sipil Kota
Tangerang M. Lutfi, yang juga memantau
langsung acara tersebut mengatakan komunitas
koalisi menganggap ada dugaan kampanye terselubung.
Lutfi menyebutkan RK yang mengaku sebagai Gubernur secara
sah tidak ada salahnya hadir dalam acara apapun yang ada di wilayahnya. Tapi kehadiran jaringan politik dalam Pilkada
kali ini sangat terlihat jelas seperti kehadiran Sekjen DPW PPP Banten Iskandar
beserta jajaran menggunakan sorban berwarna hijau yang menjadi ciri khas bakal
calon Wagub Embay.
Selain itu, kata Lutfi, di lapangan faktanya RK juga
menggerakan unsur DPC PDIP Kota
Tangerang, dan kebanyakan yang hadir adalah relawan jaringannya RK, dibanding
aparatur Pemprov Banten. Sementara
pegawai Pemkot Tangerang diwajibkan untuk
hadir karena diberlakukan absen yang.ketat pada setiap lingkungan organisasi
perngkat daerah (OPD).
Atas tudingan tersebut, Kepala Bagian Humas Kota
Tangerang Wahyudi Iskandar membantah. “Pada acara pembukaan Festival Al Azhom
tidaka kegiatan politik. Ini hanya agenda tahunan,” tutur Wahyudi kepada
TangerangNET.Com, Minggu (2/10/2016) malam. (ril)
2 Comments
pastinya.....
ReplyDeletepastinya.....
ReplyDelete