Abduh Surahman: proses belajar dan mengajar tetap jalan. (Foto: Syafril Elain, TangerangNET.Com) |
NET – Guna mengantisipasi rubuhnya bangunan gedung
Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 15 di Kecamatan Periuk, Kota Tangerang,
Banten, saat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung, Pemda
Kota Tangerang, dalam hal ini Dinas Pendidikan akan segera memindahkan
sementara siswa-siswi sekolah tersebut ke sekolah terdekat.
"Saya sudah minta kepada pihak sekolah agar segera
mungkin memindahkan sementara proses kegiatan belajar mengajar sekolah itu ke
sekolah yang lain," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Abduh
Surahman, Rabu (21/9/2016).
Namun demikian, kata dia, proses pemindahan kegiatan
belajar dan mengajar sekolah tersebut diserahkan kepada
sekolah. Di manakah letak sekolah yang terdekat dari lokasi SMAN 15?
"Kepala sekolah yang akan mengatur hal tersebut," tutur Abduh
Surahman.
Sedangkan mengenai rencana renovasi bangunan gedung SMAN
15 yang ambles dan miring itu, kata dia, masih dikoordinasikan dengan Pemerintah
Provinsi Banten. Meski begitu, Pemerintah
Kota Tangerang tetap menyiapkan anggaran
dalam APBD 2017. Bila pembangunan gedung
tersebut masih menjadi kewajiban Pemda Kota Tangerang, Pemda Kota Tangerang
akan segera melaksanakannya.
Bila tidak, dan itu menjadi kewenangan Pemerintah
Provinsi, kata Abduh, maka Pemerintah Provinsilah yang akan melaksanakan
pembangunannya. Hal itu dibenarkan oleh Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemda
Kota Tangerang Wahyudi Iskandar.
Berdasarkan ketetuan Undang Undang 23 tahun 2014, tentang Pemerintahan
Daerah, SMA/SMK telah menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi.
Karena itu,kata dia, Pemda Kota Tangerang masih harus
menunggu Petunjuk Pelaksana (Juklak) dan
Petunjuk Teknis ( Juknis) dari pelaksanaan aturan tersebut. Jangan sampai apa
yang dilakukan menjadi salah.
Seperti diketahui, kondisi bagunan SMAN 15 di Kecamatan
Priuk Kota Tangerang yang dibangun pada 2013 lalu ambles dan nyaris rubuh
karena dibangun di atas lahan yang labil atau bekas rawa. Akibatnya,
siswa-siswi yang biasanya belajar di dua ruang kelas di lantai dua sekolah,
terpaksa dipindahkan sementara ke ruang praktek atau laboratorium karena khawatir
terjadi sesuatu yang dapat menimpa mereka.(man)
0 Comments