Stasiun Kereta Tangerang: memberikan kenyamanan. (Foto: Istimewa) |
NET – Setelah melewati
masa uji coba selema bebera hari dan guna
menindaklanjuti pengalihan akses masuk dan keluar Stasiun Kereta Api Tangerang,
Wakil Walikota Tangerang Sachrudin, mengundang pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI), pihak Kepolisian
Kota Tangerang, Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja, Camat Tangerang
dalam Rapat Koordinasi Perubahan Pintu Masuk dan Keluar Stasiun Kereta Api
Kota Tangerang, yang digelar di Ruang
Rapat Wakil Wali Kota Tangerang, Selasa (2/8/2016).
Wakil Walikota didampingi
Wakil Kepala Kepolisian Resor Tangerang (Wakapolres) Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Erwin Kurniawan,
dan Asisten Pemerintahan Syaiful Rohman, menyampaikan demi memberikan
kenyamanan masyarakat khususnya saat mereka hilir-mudik ke stasiun kereta
tentunya perlu diatur kembali. Di antaranya soal akses masuk dan ke luar
stasiun.
Seperti
diketahui, lalu lintas sekitar stasiun terutama di depan Masjid Agung
seringkali tersendat karena adanya angkot-angkot yang berhenti untuk menunggu
maupun menurunkan penumpang. Begitu halnya dengan becak.
Guna
mengatasinya, kata Sachrudin, Pemkot Tangerang telah meminta PT KAI untuk mengupayakan
pengalihan pintu masuk dan ke luar Stasiun Kereta Api Tangerang. Yang biasanya, para penumpang
bisa ke luar masuk dari pintu seberang Masjid Agung, telah diubah. Akses masuk tetap namun untuk ke luarnya
melalui pintu sebelah Timur yang berada di depan kantor stasiun (Jalan
Kiasnawi).
Agar dapat
berjalan maksimal, tutur Wakil, selain dari perangkat internal tentunya
dibutuhkan dukungan dari pihak PT KAI, aparat kepolisian Kota Tangerang serta
masyarakat.
Sementara itu, Wakapolres
menuturkan, kepentingan publik harus diutamakan.
Upaya pengalihan pintu masuk dan ke luar ini adalah salah satu cara mencari
solusi jalan tengah demi kenyamanan publik dan menciptakan ketertiban.
“Kalau jalannya
lancar kan enak. Para penumpang ataupun masyarakat sama-sama nyaman. Kerjasama
seluruh pihak adalah kuncinya,” terangnya.
Dirinya yakin,
kebijakan PT KAI untuk mengubah pintu masuk dan ke luar stasiun kereta api
Tangerang semata-mata demi kebaikan untuk semua. Tapi jika sebaliknya, PT KAI dapat
mengkajinya kembali, agar tidak timbul ekses sosial.
Adapun penjelasan
dari perwakilan pihak PT KAI yaitu terkait rencana perubahan pintu masuk dan ke
luar Stasiun Tangerang yang diusulkan dalam rapat tersebut, akan disampaikan ke
Kepala Daop I. Karena sebelumnya pintu masuk dan ke luar sudah terlanjur dipindahkan
dan dipasangkan ke Timur (pintu ke luar). Pihak KAI meminta waktu untuk
mengatur kembali. Selain itu, meminta bantuan Pemkot Tangerang untuk turut
mengatasi Pedagang Kaki Lima dan kemacetan di pintu ke luar.
PT KAI serta
dinas-dinas terkait, mulai besok akan melakukan sosialisasi. PT KAI akan
sosialisasikan terkait perpindahan pintu ke luar stasiun yang dipindahkan ke
arah Timur. Sementara itu, Satpol PP segera akan memasang spanduk-spanduk
larangan berjualan di sekitar stasiun, baik di pintu masuk maupun ke luar.
“Pada masa
transisi pelaksanaannya, seluruh pihak sepakat akan turut mengawal dan menciptakan lalu lintas di kawasan Stasiun
Tangerang semakin tertib,” ucap Sachrudin. (man)
0 Comments