![]() |
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat berdialog dengan Wakil Walikota Tangerang Sachrudin. (Foto: Istimewa) |
Orang nomor dua di Indonesia ini menghentikan
langkahnya sejenak guna melihat dan
bertanya apa saja stand yang disajikan oleh
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Tangerang. "Kota Tangerang
menampilkan apa aja nih," tanya Wapres kepada Wakil Walikota Tangerang
Sachrudin yang sedang berada di stand BLH Kota Tangerang.
Setelah dijelaskan secara menyeluruh, akhirnya Wapres beranjak
menuju ke stand lainnya. "Keikutsertaan Pemkot Tangerang untuk yang
kesekian kalinya ini pada acara ini merupakan
bentuk komitmen, kepedulian serta dukungan terhadap pelestarian
lingkungan," ujar Wakil Walikota kepada Wartawan.
Selain itu, Wakil Wali Kota Tangerang yang didampingi Kepala
BLH Kota Tangerang Liza Puspadewi menjelaskan kepedulian terhadap lingkungan
merupakan tanggung jawab semua warga
Negara Indonesia yang dikaruniai keanekaragaman hayati, mulai dari tumbuh-tumbuhan
hingga aneka satwanya.
“Kehadiran kami di sini sebagai dukungan atas upaya untuk
terus menjaga keseimbangan alam dan ekosistemnya,” tutur Wakil Walikota
Upaya Pemkot Tangerdang sendiri, kata Sachrudin, dalam menjaga keseimbangan alam dan
ekosistemnya, turut direpresentasikan melalui berbagai program, di antaranya
Tangerang Bersih, Tangerang Hijau, Tangerang Sehat, serta Tangerang Berkebun.
Selain itu, tambah dia,
berbagai sarana publik seperti taman pun terus dipercantik dan
ditingkatkan, baik dari segi kuantitas mapun kualitasnya. Dengan harapan,
agar masyarakat turut dapat berpartisipasi disetiap program
yang ada.
“Masyarakat juga dapat merasakan manfaat dari menjaga
keseimbangan lingkungan. Selain baik untuk kesehatan juga untuk keberlangsungan
kehidupan selanjutnya,” serunya.
Seperti diketahui kegiatan yang merupakan rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia
pada 5 Juni ini, dibuka oleh Wakil
Presiden, Jusuf Kalla. Dengan mengusung tema, “Selamatkan Tumbuhan dan Satwa
Liar untuk Kehidupan".
Menteri Lingkunan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, lingkungan
dipilih guna mendorong masyarakat untuk lebih peduli melawan dan mencegah
segala bentuk kejahatan dan peredaran ilegal terhadap Tumbuhan dan Satwa Liar
(TSL).
“Tumbuhan dan satwa adalah dua
unsur penting penunjang kehidupan sebagai penyeimbang siklus karbon, menjaga
regenerasi hutan dan penyeimbang ekosistem kehidupan,” terang Siti saat
memaparkan laporannya di hadapan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan para tamu
undangan yang hadir.
Menurutnya, selain sebagai sarana pembinaan masyarakat
melalui kampanye dan pendidikan lingkungan, kegiatan ini bertujuan meningkatkan
kesadaran masyarakat pada aspek pelestarian hutan, perbaikan lingkungan hidup
dan peningkatan nilai ekonomi yang dihasilkan dari pengelolaan sumber daya alam
dalam berbagai produk yang ramah lingkungan.
Wapres
pun turut mendukung upaya KLHK dalam menyosialisasikan pentingnya lingkungan
hidup menjadi aspek yang perlu dilindungi dan jadi perhatian masyarakat. Namun,
menurut Wapres disamping kesadaran, sistem hukum yang tegas dan efektif pun
harus turut dibangun. Khususnya penegakan hukum lingkungan terkait pencemaran
dan kerusakan lingkungan. “Kesadaran akan semakin terbangun, kalau hukum jelas dan tegas. Maka koordinasi
seluruh pihak baik Pemerintah, masyarakat, perusahaan, lembaga swadaya
masyarakat, patut dioptimalkan sebaik mungkin,” tuturnya saat membuka acara.
Hal
ini tentunya sejalan dengan upaya yang telah dan akan terus dilakukan Pemkot
Tangerang, kata Kepala BLH Kota
Tangerang. Pemkot Tangerang selama ini
terus berupaya menjaga keseimbangan lingkungan seperti halnya upaya BLH yang
telah meluncurkan pos pengaduan lingkungan hidup.
Liza
mengatakan pos pengaduan lingkungan hidup yang disediakan, tak lain sebagai
sarana untuk memfasilitasi pengaduan dari masyarakat atau pihak manapun yang
ingin melaporkan kondisi pencemaran lingkungan di wilayah Kota Tangerang.
"Kalau ada keluh kesah terkait isu lingkungan, bisa
menyampaikan melalui pos tersebut," katanya. (man)
0 Comments