![]() |
Adegan pentas saat mengumpulkan embun. (Foto: Dade, TangerangNET.Com) |
NET - Kepala Sekolah
SMP St Theresia Sri Utami, OSU mengatakan dalam melestarikan budaya bangsa dan sebagai bentuk
aktualisasi kreativitas siswa, SMP Santa Theresia persembahkan drama musikal
Legenda Embun Cinta dengan tema "Berbagi Cinta dan Pengorbanan Untuk
Sesama dengan Semangat Melayani”.
Penyelenggaraan pagelaran drama musikal dari pengalaman
pagelaran drama, sebagai wujud SMP Santa Theresia. "Kami melalui
pagelaran, peserta didik banyak memperoleh nilai yang mampu meneguhkan mereka
untuk menjadi pribadi yang berani tampil dan semakin memiliki semangat untuk
belajar," ujar Sri Utami, Kamis (9/6/2016) malam, di Teater Taman Ismail
Marzuki (TIM), Jakarta.
Pagelaran itu menjadi
wadah untuk menyalurkan bakat seni bagi peserta didik tersebut, dan sekolah
menjadikan kegiatan drama musikal ini sebagai program unggulan yang dapat
dilaksanakan dua atau tiga tahun sekali. Dan semangat berbagi di kalangan
peserta didik makin menggema.
Sri menjelaskan dalam ide cerita pagelaran tersebut, ditulis dari orang tua peserta didik dan juga
disutradarai. "Pagelaran tahun ini dipentaskan seluruh peserta didik SMP
Santa Theresia, sebanyak 395 siswa, yang menceritakan seorang gadis yang
bernama Ni Luh Sekar yang ingin bertemu dengan ibunya, yang sudah meninggal
sejak ia masih kecil," ujarnya.
Oleh karena itu, kata Sri, berhasil mengumpulkan embun cinta sampai
sebanyak satu botol, yang menebar embun itu di Danau Kabut di tengah hutan.
Maka permohonannya akan terkabul. Dalam cerita yang berakhir dengan happy
ending ini mendapatkan sambutan meriah dari kurang lebih 1.200 penonton.
Proses persiapan dan pelaksanaan tidak lepas dari berbagai
kendala, salah satu kendala terbesar dalam proses latihan adalah tidak semua
peserta didik bisa menari. "Namun, hal itu tidak membuat mereka patah
semangat, dengan pendekatan dan latihan rutin, akhirnya mereka mampu
menunjukkan penampilan yang memuaskan," ungkap Sri.
Sri mengungkapkan dengan ala kostum Kerajaan Tradisional Bali, dan tatanan indah
dekorasi, para permainan juga di warna-warni lampu tersebut membuat panggung
menjadi megah. Durasi acara tidak
membuat jenuh para penonton. "Namun, para panitia mendukung oleh orang tua
murid dan Kepala Sekolah SMP Santa Theresia Jakarta, diharapkan dapat
mengakomodasi kemampuan peserta didik dalam bermain peran, berolah rasa, dan
bakat seninya," kata Sri. (dade)
0 Comments