Herman saat berorasi di depan para pengunjuk rasa. (Foto: Syafril Elain, TangerangNET.Com) |
NET – Puluhan mahasiswa
yang tergabung dalam Badan Ekskutif Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Syariah
Nahdatul Ulama (BEM STISNU) Nusantara Tangerang, melancarkan unjuk rasa di Tugu
Adhipura, Jalan TMP Taruna-Jalan Veteran, Kota Tangerang, Jumat (20/5/2016). Mereka
menagih janji-janji Presiden Jokowi yang disampaikan ketika masa kampanye.
“Perjuangan melawan
imprealisme, kapitalismee, dan sisa-sisa feodel masih sangat panjang dan butuh
kesabaran revolusioner,” ujar Steven Idrus yang bertindak sebagai orator.
Idrus mengatakan
karena itu butuh persatuan gerakan rakyat baik dari sektor buruh, mahasiswa,
petani, dan nelayan, dan kaum miskin kota. Hal ini terkait Pemerintahan
Jokowi-Jusuf Kalla untuk mengusut
ketidakbecusan dalam mengelola dan memperhatikan rakyat miskin yang ada di
Indonesia. Hal ini akan sangat berdampak buruk pada kehidupan masyarakat dan
menjerat masuk dalam jurang keresahan.
“Maka dibutuhkan front
persatuan mahasiswa tingkat nasional dengan kader militant untuk melawan
rencana jahat Pemerintah ini,” ucap Idrus yang juga Ketua Umum Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Pada unjuk rasa
tersebut, orasi disampaikan secara bergantian. Herman yang tampil dengan
pengeras suara di tangan mengatakan momentum hari Kebangkitan Nasional, yang
kini dipimpin oleh Jokowi-Jusuf Kalla dengan mengusung trisaksi, nawacita, dan
revolusi mental, akan tetap pada kenyataannya banyak masalah yang timbul aspek
politik hukum pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan lainnya.
“Hal ini menjadikan
Indonesia terkesan sebagai boneka bagi negara iperialis,” tutur Herman yang
juga Bendara Umum PMII.
Dalam unjuk rasa tersebut,
kata Herman, BEM STISNU Tangerang mengajak rakyat Banten ikut serta mengawal
kebijakan Pemerintah. BEM STISNU pun mengajukan 10 tuntutan kepada Pemerintah.
Sepuluh tuntutan
tersebut: Stop politisasi instansi dan lembaga Pemerintah. Tingkatkan perhatian
terhadap wilayah-wilayah perbatasan. Tingkatkan pengawasan terahdap kebijakan
program Pemerintah. Tingkatkan mutu pendidikan bangsa, tegakan supremasi hukum
di Indonesia. Stabilkan system perekonomian nasional, jangan jadikan Indonesia
sebagai negara boneka negara kapitalis imperialisme, nasionalisasi aset negara.
Tuntutan selanjutnya,
berantas para korupsi, awasi, dan stabilkan perekonomian nasional. Jokowi
jangan sampai melupakan nawacita, trisakti, dan revolusi mental yang selalu
digaungkan olehnya. Usut keras pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur.
Prioritaskan rakyat pribumi, jangan lebih mementingkan bangsa asing. Berantas
mafia jahat yang ada di Pemerintahan.
Herman mengatakan jika
hal tersebut dilupakan berarti Jokowi-Jusuf Kalla telah mengakhiri mimpi dan
rakyat sirna termakan janji yang tak kunjung ditepati dan tersimpan rapi dalam
laci kabinet Jokowi-Jusuf Kalla.
Ujuk raya yang
mendapat pengamanan dari Polres Metro Tangerang itu mulai berlangsung pukul
15:30 WIB. Setelah puas dengan menyampaikan orasinya, sekitar pukul 16:30 WIB
unjuk rasa pun bubar. (ril)
0 Comments