Warga Dadap membentangkan spanduk ukuran besar untuk menghadang petugas masuk ke wilayah tersebut. (Foto: Istimewa) |
NET - Ribuan warga
nelayan Kampung Baru, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang,
Banten, Rabu (27/4/2016) turun ke jalan dan memblokirakses menuju kampung
tersebut untuk menghadang surat peringatan pertama (SP-1) atas penggusuran
rumah mereka yang dilayangkan oleh Buipati Tangerang Acmed Zaki Iskandar.
Dalam aksinya, warga
juga melengkapi diri dengan berbagai sepanduk yang bertuliskan penolakan atas
penggusuran rumah mereka serta reklamasi
pantai Dadap di pesisir pantai utara tersebut. "Kami menolak SP-1, karena
kami merasa dibohongi oleh Bupati Tangerang Zaki Ismet Iskandar," Kata
Gunawan, warga setempat.
Awalnya, kata dia,
Pemda Kabupaten Tangerang mengatakan yang akan digusur adalah sejumlah kafe
yang dijadikan sebagai tempat praktek prostitusi. "Kalau ini sepenuhnya
kami mendukung . Tapi kenapa tiba-tiba
penggusuran tersebut diakukan juga kepada pemukiman warga yang sudah
menempati Kampung Baru sejak puluhan
tahun yang lalu,” tutur Gunawan keheranan .
Parahnya lagi, kata
Gunawan, rencana penggusuran tidak
disertai dengan relokasi yang jelas.
Seperti yang pernah dilakukan oleh Pemda DKi Jakarta terhadap warganya di
daerah Kalijodo. "Kita ini meskipun bodo adalah manusa yang patut diperlakukan
sebagai manusia," ungkap Gunawan yang diiyakan pula oleh warga lainnya.
Dan di dalam
penggusuran itu, kata dia, Bupati Tangerang hanya mengumbar janji akan
menempatkan para nelayan di rumah petak kontrakan secara gratis selama satu
tahun. Kemudian setelah pembangunan rumah susun dilaksanakan, warga baru mau
ditempatkan di sana. "Kalau rencana pembangunan itu sudah ada, tolong
tunjukkan kepada kami di manakah tempatnya," imbuh Gunawan bertanya.
Samahalnya kata Aris
yang mengaku sudah menempati tanah tersebut sejak tahun 1975 lalu. Ia meminta
kepada Pemerintah agar menghentikan
rencana penggusuran itu. "Kami ini hanya nelayan yang tidak pernah
berbuat macam-macam. Dan Kami menuruti keinginan Pemerintah yang
katanya akan menggusur lokalisasi prostitusi. Sekarang lokalisasi tersebut
sudahg banyak yang menyingkir sendiri. Tapi kenapa sekarang kami yang diusik,"
ujar Aris.
Sementara itu, Misbah
tokoh masyarakat Kampung Baru, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabuipaten
Tangerang mengatakan, aksi itu
digelar sebagai wujud dari penolakan
SP-1 Pemda Kabupaten Tangerang kepada
warga nelayan Dadap. "Kami akan tetap mempertahankan tanah dan bangunan di Kampung
Baru Dadap ini, hingga Bupati Tangerang
mampu menyiapkan relokasi yag jelas buat warga.
"Tolong jangan
bohongi warga demi kepentingan pengusahs yang akan mereklamasi Pantai
Dadap," kata Misbah.
Melihat kondisi di lapangan
yang tidak memungkinkan, ratusan petugas dari
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Tangerang yang di
back-up oleh pihak kepolisian dan TNI tidak bisa berbuat apa-apa. Namun
demikain, mereka tetap akan memberikan SP-1 tersebut melalui perwakilan warga
(tim 21) . "Berdasarkan kesepakatan yang ada, SP-1 itu tidak harus
disampaikan kepada warga, tapi cukup melalui perwakilannya di Tim 21,"
kata dia.
Dan itu sudah diterima
oleh ketuanya, Saiful di Kelurahan Dadap. (man)
0 Comments