Ilustrasi bayi sehat bersama ibu. (Foto: Istimewa) |
NET - Guna
meminimalisir dan mengendalikan angka kematian ibu dan bayi, Pemerintah Kota
(Pemkot) Tangerang menggelar Audit
Maternal Perinatal (AMP) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang.
Dalam acara
pembelajaran AMP tersebut, Walikota
Tangerang Arief R. Wismansyah mengatakan setelah diadakannya kegiatan tersebut
diharapkan angka kematian ibu dan bayi di Kota Tangerang bisa berkurang.
“Pemkot Tangerang tidak ingin adalagi warga Kota
Tangerang yang meninggal dunia karena ketidak sigapan kita,” ujar Arief di hadapan para peserta yang berasal dari perwakilan
rumah sakit dan Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) se-Kota Tangerang.
Audit maternal-perinatal
itu, katanya, adalah proses penelaahan
bersama kasus kesakitan dan kematian ibu dan perinatal serta penatalaksaannya.
Dengan menggunakan informasi dan pengalaman dari suatu kelompok terkait, untuk
mendapatkan masukan mengenai intervensi yang paling tepat dilakukan dalam upaya
peningkatan kualitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA).
Oleh karena itu, kata
dia, Pemkot Tangerang terus melakukan
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Dengan harapan agar pihak swasta
juga bisa terlibat aktif dalam
memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak.
Karena, kata dia, kematian
ibu dan bayi selama ini di Kota Tangerang,
selain disebabkan oleh proses penanganan kelahiran yang lama akibat dari
kurang tersediaan sarana dan prasarana kesehata.. Juga diakibatkan oleh
kurangnya pengetahuan dari Ibu ataupun orang tua bayi terkait kondisi kesehatan
ibu maupun bayinya.
“Makanya diharapkan agar proses edukasi terkait
kesehatan ibu dan anak juga menyentuh sampai tingkat bawah,” tutur Arief, Rabu (13/4/2016).
Dan itu, kata Arief,
diperlukan jaring komunikasi yang luas dengan melibatkan kader posyandu yang
sudah tersebar di setiap rukun warga (RW), maupun keterlibatan dari para tokoh
masyarakat, melalui pengajian majelis taklim.
Dan untuk menekan angka
kematian ibu dan bayi tersebut, imbuh Arief, Pemkot Tangerang juga sudah meluncurkan Sistem Informasi
Jejaring Rujukan Expanding Maternal And New Born Survival (SijariEmas), yang
bertujuan untuk mempercepat proses rujukan bagi ibu yang mau melahirkan.
"Sistem ini tentu
dapat mempercepat proses pertukaran
data dan informasi maupun komunikasi
dalam rujukan gawat darurat maternal dan neonatal antara bidan, puskesmas hingga
rumah sakit," ungkap Arief.
Adapun tujuan
dari sistem itu, kata Arief, untuk
memastikan fasilitas penerima rujukan telah siap siaga dalam menerima dan
menangani pasien yang dirujuk.
sehingga penolakan pasien dari
RS dapat dihindari.(man)
0 Comments