Menristekdikti M. Nasir dan Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany: memberi penjelasan kepada wartawan. (Foto: Dade, TangerangNET.Com) |
NET - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti),
mendorong proses hilirisasi dan komersialisasi teknologi bisa melalui berbagai
cara. Salah satunya dengan mengoptimalkan kembali atau merevitalisasi Pusat
Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) sebagai bagian penting
dari pembangunan nasional.
Fungsi Puspiptek diarahkan selain untuk
memperkuat aspek riset dan pengembangan teknologi, juga memperkuat aspek hilirisasi dan
komersialisasi serta bisnis teknologi. "Namun, ilmu pengetahuan dan
teknologi (Iptek) pada dasarnya haruslah memberikan kemanfaatan yang sebesar-besarnya
bagi bangsa," ujar Menteri Mohammad Nasir kepada wartawan, Jumat (4/3/2016), di Kantor Technology Business Innovation
Center (TBIC) Puspiptek, Jalan Raya Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten.
Nasir menjelaskan kontribusi Iptek terhadap pembangunan ekonomi perlu menjadi prioritas seluruh pemangku
kepeningan Iptek,
baik Pemerintah,
pelaku penelitian dan pengembangan
(Litbang), perguruan tinggi, pelaku usaha, lembaga penunjang, dan masyarakat luas.
Salah satunya dengan mengoptimalkan kembali atau merevitalisasi Pusat
Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) sebagai bagian penting
dari pembangunan ekonomi nasional.
Dalam
rangka memberikan kontribusi untuk perekenomian, kata Nasir, aspek
pemanfaatan, komersiaslisasi, dan hilirisasi teknologi mutlak sangat
diperlukan. "Fungsi Puspiptek diarahkan selain untuk memperkuat aspek
riset dan pengembangan teknologi, juga memperkuat aspek hilirisasi dan
komoersialisasi serta bisnis teknologinya," ujarnya.
Salah satunya upaya untuk memperkuat aspek
hilirasi dan komersialisasi hasil riset, dibukalah Zona Bisnis Teknologi di Kawasan
Puspiptek. Zona
bisnis yang
diresmikan oleh Menristekdikti, dan dihadiri oleh Perwakilan Pemerintah Daerah,
Kepala LPNK, perguruan tinggi, perwakilan kementerian, Kepala BUMN, serta asosiasi ini, didedikasikan untuk
aktivitas penguatan inovasi berbasis teknologi hasil litbang.
Oleh karena itu, area ini diharapkan akan
menjadi sentra kolaborasi para peneliti, perekayasa dan pelaku usaha dalam
menciptakan dan mengembangkan produk inovasi, yang selanjutnya dapat diproduksi
massal dan dipasarkan secara luas.
Menristekdikti berharap
dengan keberadaan area ini akan lahir banyak Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) yang lahir dan berkembang melalui proses inkubasi
bisnis teknologi yang dilakukan di fasilitas Technology Business Incubation
Center (TBIC).
Nasir mengungkapkan
perusahaantersebut jika sudah luas nantinya akan menjadi bagian dalam pengembangan
ekonomi daerah khususnya di wilayah Tangerang Selatan, Bogor dan sekitarnya.
"Dalam rangkaian peresmian Zona Bisnis Teknologi Puspiptek, juga sekaligus
kick off kegiatan inkubasi bisnis teknologi yang dilakukan di Gedung TBIC
Puspiptek tahun 2016," katanya.
Sementara itu, kegiatan inkubasi bisnis
teknologi ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak PPBT yang tumbuh
khususnya di zona ini. Pada tahap awal, kolaborasi yang sedang ditumbuhkan di
zona ini adalah inovasi produk-produk life, sciences yang dilakukan oleh
konsorsium riset vaksin nasional di fasilitas Indonesia Life Sciences Center
(ILSC) yang juga berada Zona Bisnis Teknologi.
Pproduk
inovasi yang strategis dan unggul, juga diharapkan akan muncul di kawasan Zona
Bisnis Teknologi Puspiptek, melalui kolaborasi lembaga litbang dengan industri.
"Fasilitas ini adala laboratorium bersama bagi peneliti dari lembaga
litbang, perguruan tinggi, dan industri terkait," ujar Nasir.
Nasir mengatakan Zona Bisnis Teknologi
Puspiptek juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat bagi IKM maupun industri yang
akan mengembangkan bisnisnya di kawasan ini dan masih memerlukan sinergi dengan
laboratoria di Puspiptek. "Namun, ke depan industri besar dapat menempatkan R&D Center-nya di Zona Bisnis
Teknologi Puspiptek. Dengan demikian, Puspiptek dapat menjadi model Science and
Teknology Park (STP) nasional yang ideal," katanya. (dade)
0 Comments