Disain Tangerang Command Center. (Foto: Dinas Komunikasi dan Informatika) |
NET - Pemerintah Kota Tangerang akan meningkatkan
pelayanan pada masyarakat dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Program baru
yang digarap yakni membangun Command Center, yaitu salah satu fasilitas
yang sedang dibuat Pemerintah Kota Tangerang dalam rangka menjalankan crisis
manajement.
Diharapkan dengan
Command Center aktivitas bisa terlihat dengan cukup menatap layar komputer
saja, yang pengoperasiannya dilakukan para ahli-ahli teknologi komputer. Ini
bagai gambaran situasi di film-film Hollywood seperti Star Trek.
Walikota Tangerang
Arief R. Wismansyah menjelaskan bahwa penggunaan Command Center di Kota
Tangerang merupakan upaya menjadikan Kota Tangerang yang berakhlakul
Karimah ini menjadi kota cerdas (smart city) . Tujuannya untuk mewujudkan tata
kelola pemerintahan serta meningkatkan kualitas pelayanan publik yang lebih
baik.
“Tahun ini dibangunn
fisiknya dahulu. Pelayanannya dimulai tahun depan,” ujar Walikota
Tangerang Arief R. Wismansyah.
Tangerang Command
Center yang dibangun berada di lantai dasar gedung pusat pemerintahan Kota
Tangerang, tepatnya di bawah ruang kantor Walikota Tangerang. Luasnya berukuran
10 x 17,2 meter atau seluas 172 meter persegi. Bangunan ini terbagi menjadi
empat ruang. Pertama ruang rapat berukuran 3,5 x 7,2 meter atau 25,5 meter
persegi. Kedua ruang operator berukuran 3,5 x 2,5 meter atau 8,75 meter,
ketiga ruang server 21,16 meter atau 4,6 x 4,6 meter persegi serta satu lagi ruang command center
berukuran 9,3 x 10,9 meter.
“Di ruang
command center inlah nanti akan dilakukan pengawasan kegiatan pembangunan,
pelayanan, koordinasi hingga pengambilan keputusan masalah-masalah yang
terjadi di lapangan nantinya,” kata Walikota.
Kepala Dinas
Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang Muhtarom menjelaskan TIK yang
dibangun ini terdiri atas tiga fungsi Command Center. Pertama sebagai media
pengambil keputusan secara cepat, tepat, dan aman secara prosedur.
“Misal soal
kemacetan, melalui Commad Center inilah pejabat yang
berwenang bisa mengambil keputusan langsung saat mengurai kemacetan
melalui aplikasi yang tersedia dan terlihat dilayar Command Center ,”ujar
Muhtarom.
Kedua, sebagai fungsi
media monitoring kegiatan pembangunan. “Melalui command center, Walikota
di sini dapat memonitor langsung, sejauh mana proses dan progres kegiatan
pembangunan daerahnya berlangsung,” ujar Muhtarom lagi.
Fungsi ketiga ,
Command Center sebagai media pelayanan masyarakat secara cepat. “Dengan Command
Center masyarakat bisa langsung mendapatkan pelayanan yang cepat, seperti
mengenai kebersihan, keamanan maupun ketertiban yang
dibutuhkan,” terangnya.
Command
Center
Walikota Tangerang Arief meninjau lokasi pembangunan TIK. (Foto: Dinas Komunikasi dan Informatika) |
Jadi Command
Center merupakan salah satu fasilitas teknologi milik Kota Tangerang yang
dibangun secara lengkap dengan berbagai infrastruktur yang
dimiliki. Di mana melalui alat ini pejabat berwenang maupun
tim yang ditugaskan bisa memonitor, berkoordinasi maupun
memutuskan langsung semua permasalahan maupun kegiatan yang terjadi di Kota Tangerang, baik kemacetan, kebersihan,
drainase maupun kebutuhan masyarakat lain yang dibutuhkan dalam rangka
meningkatkan pelayanan publik.
Muhtarom
selanjutnya mengatakan bahwa Command Center yang dibangun terdiri atas 13 aplikasi. Secara garis besar terbagi
menjadi dua bagian. Pertama aplikasi yang berkaitan dengan pelayanan
administrasi pemerintahan (E-GOVERNMENT) dan kedua aplikasi yang terkait dengan
pelayanan publik.
Fsilitas Command
Center digunakan dalam rangka mewujudkan Kota Tangerang Smart City, sejalan dengan Tangerang LIVE (Liveable, Investable, Visitable dan
E-City) yang telah digagas Walikota Tangerang. TIK merupakan salah satu bagian
penting dari perwujudan Kota Smart City.
Perancangan awal
command center dimulai dengan pembangunan pembuatan Dashboard Public
Information System (PIS). Dalam PIS , sejumlah aplikasi dapat ditampilkan
secara real time seperti Sistem
Informasi Administrasi Kependudukan. Data yang tampil adalah agregat jumlah
penduduk Kota Tangerang per kecamatan.
Aplikasi kedua berupa
E-Puskesmas yang menampilkan jumlah kunjungan Puskesmas, jumlah kunjungan poli,
jenis penyakit dan obat yang paling banyak diresepkan. Selanjutnya ATCS, aplikasi
ini menampilkan kondisi lalulintas melalui CCTV yang dikelola Dinas Perhubungan
Kota Tangerang.
Aplikasi
berikutnya yakni Sistem Informasi Evaluasi dan Pelaporan. Data yang ditampilkan
adalah data perkembangan fisik dan progres penyerapan keuangan seluruh
organisasi perangkat daerah di Kota Tangerang. Untuk aplikasi ini dibutuhkan
username dan password untuk dapat mengaksesnya.
“Aplikasi sudah ada
tinggal disatukan menjadi satu kesatuan di command center,” imbuh Muhtarom.
(adv)
0 Comments