![]() |
Wisudawan menerima ijazah dari Ketua STPI: ruang terbatas. (Foto: Dade, TangerangNET.Com) |
NET - Sedikitnya 127 orang siswa Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug,
Tangerang, Banten, diwisuda.
Ketua STPI Yudhi Sari
Sitompul mengatakan STPI saat ini baru mampu menghasilkan tenaga pilot maksimum
120 orang pilot per tahun. Jumlah yang dihasilkan ini memang masih terbatas.
"Keterbatasan
tersebut antara lain disebabkan oleh kurangnya ruang udara untuk latihan
terbang siswa-siswi STPI yang sangat terbatas," ujar Yudhi Sari saat
wisuda, Rabu (25/11), di Curug, Tangerang.
Ke-127
orang siswa tersebut berasal dari berbagai macam program studi seperti Program
Diploma IV Telekomunikasi dan Navigasi Udara Angkatan 19 sebanyak 20 orang,
Program Diploma IV Pemanduan Lalu Lintas Udara Angkatan 20 sebanyak 20 orang, dan Program D III
Penerbangan Aeronautika Angkatan 13
sebanyak 10 orang.
Selanjutnya Program D III Komunikasi Penerbangan Angkatan 10 sebanyak 20 orang,
Program D III Pertolongan Kecelakaan Penerbangan Angkatan 12 sebanyak 11 orang,
Program D III Pemanduan Lalu Lintas Udara Angkatan 59 sebanyak 3 orang, Program
D II Penerbang Angkatan 65, Gelombang 3 sebanyak 42 orang, dan Program Non
Diploma Penerbangan satu orang.
“Saya berharap Direktorat Jenderal Perhubungan Udara akan menambah lagi
12 ruang udara yang akan digunakan sebagai zona latihan terbang siswa-siswi
STPI. Dengan begitu ditargetkan nantinya STPI akan mampu menghasilkan minimum
200 pilot per tahun,” ungkap Yudhi
Sari.
Menurut Yudhi Sari, jurusan teknik
pesawat udara di STPI saat ini telah berstandar internasional, European Aviation
Safety Agency (EASA) sehingga tidak kalah dengan sekolah penerbangan di negara
lain, bahkan telah siap bersaing dengan
negara anggota ASEAN.
Sementara itu, ke depan STPI akan meningkatkan
standar kelulusan dengan mewajibkan siswa-siswinya memiliki nilai TOEFL minimal
500. "Selain dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, STPI juga telah
menjalin kerjasama dengan PT Angkasa Pura II (Persero), maskapai penerbangan
Garuda Indonesia, dan Airnav Indonesia untuk menghasilkan SDM penerbangan yang
berkualitas," ujarnya.
Yudhi Sari, menjelaskan Tahun 2016 maskapai
penerbangan Airfast juga berencana akan menjalin kerjasama dengan STPI untuk
meningkatkan standar kemampuan pekerjanya agar berstandar internasional. “Ini
merupakan wujud tanggung jawab STPI dalam pemenuhan SDM di bidang penerbangan
yang profesional, prima, dan beretika," ujarnya.
Perlu dicatat, sejak
beroperasi pada 1952, STPI telah
melahirkan dan mendidik hampir 6.000 orang penerbang dan 6.000 lebih tenaga pendukung di
industri penerbangan. (dade)
0 Comments