Mendagri Tjahjo Kumolo bumbuhi tanda tangan: kemajemukan. (Foto: Dade, TangerangNET.Com) |
NET - Menteri Dalam
Negeri Tjahjo Kumolo meresmikan Monumen Perjuangan Laskar Tionghoa & Jawa
Melawan VOC (1740-1743) pada Sabtu (14/11/2015) di Taman Budaya Tionghoa, Taman
Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.
Mendagri mengatakan
kerukunan antar warga negara Indonesia menjadi hal penting dalam kehidupan
bangsa dan negara. "Jadi, adanya museum ini menjadi kemajemukan dan pada
prinsipnya Pemerrintah menyambut baik adanya pembangunan museum ini," tutur
Mendagri.
Negara Indonesia, kata
Mendagri, bukan negara keturunan, bukan golongan, satu negara yakni Negara
Indonesia. Semua warga Indonesia punya hak dan kewajiban yang sama, seperti
mempunyai posisi di Pemerintahan sama yang bertujuan membangun serta untuk
kepentingan bangsa Indonesia.
"Saya juga
memberi penghargaan kepada warga Lasem yang telah mempelopori dibangunnya
museum ini," ujar Tjahjo.
Sementara itu, Ketua
Pembangunan Museum Prayogo mengatakan monumen ini dibangun di atas lahan 600
meter persegi dan diselesaikan dalam
waktu 2 tahun, biaya dikeluarkan sebesar Rp1 miliar. "Rata-rata bangunan patung ini dibuat
seberat 150-200 kilogram," ungkapnya.
Ditempat yang sama,
David Hermanjaya selaku Ketua Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia
(PSMTI) penyelenggara kegiatan ini mengatakan monumen adalah jenis bangunan
yang dibuat untuk memperingati para pejuang atau seseorang yang pernah berbuat
sejarah pada masa hidupnya yang dijadikan kenangan yang dapat berguna bagi
masyarakat.
"Monumen yang
diresmikan hari ini bukan saja sebagai lambang saja, namun menjadi catatan
bahwa masyarakat Tionghoa juga bergabung membela Tanah Air Indonesia,"
ungkapnya.
Hadir pada kesempatan
tersebut Direktur Utama TMII Bambang Sutanto, Direktur Umum TMII Bambang
Parikesit, Ketua Yayasan Harapan Kita, anggota DPR RI serta DPRD DKI Jakarta.
(dade)
0 Comments