Patdono Suwignjo: non-aktif menjadi pembinaan. (Foto: Dade, TangerangNET.Com) |
NET - Kementerian
Riset Teklonogi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) bekerja sama dengan
Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis), Asosiasi Badan Perguruan Tinggi
Swasta Indonesia (ABPTSI) dan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia
(APTISI) telah melakukan pembinaan terhadap 243 perguruan tinggi non-aktif.
Istilah non-aktif
telah dirivisi menjadi pembinaan untuk lebih memberikan penekanan bahwa
Kemenristekdikti akan mendampingi perguruan tinggi yang bermasalah tersebut
agar menjadi perguruan tinggi yang sehat.
"Saat ini jumlah
Perguruan Tinggi (PT) non-aktif tinggal 122 univesitas dibawah pembinaan Kemenristekdikti
dan 6 perguruan tinggi dibawah pembinaan Kementerian Agama dengan meng-update
data dari Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT)," ujar Dirjen Kelembagaan
Iptekdikti Patdono Suwignjo, Selasa (24/11/2015) kepada wartawan di Gedung D Kemenristekdikti
Senayan, Jakarta.
PDPT adalah pelaks ana
amanah Undang Undang nomor 12 tahun 2015 yang merupakan pusat kumpulan data
penyelenggaraan pendidikan tinggi seluruh perguruan tinggi yang terintegrasi
secara nasional . Pangkalan data pendidikan tinggi berfungsi sebagai sumber
informasi bagi, lembaga akreditas untuk melakukan akreditasi program studi dan
perguruan tinggi.
Sementara itu, dari
243 perguruan tinggi yang pernah dinon-aktifkan hingga pada 16 September 2014
lalu, karena melakukan pelanggaran antara lain: tidak melaporkan data perguruan
tinggi selama 4 semester berturut turut. "Rasio /misbah dosen mahasiswa
tidak mencukupi melaksanakan pendidikan di luar kampus utama tanpa ijin,"
ujarnya.
Selanjutnya terjadi
konflik yayasannya sudah tidak aktif. Ganti yayasan tidak melaporkan dan pindah
kampus tidak melaporkan. Karena itu Kemenristekdikti, sampai akhir tahun 2015
ini melalui program pendampingan yang intensif menargetkan jumlah perguruan
tinggi dalam pembinaan akan menjadi 0 (nol). Target ini tentunya dapat dicapai
jika ada kesadaran dari perguruan tinggi tersebut untuk berubah menjadi
perguruan tinggi yang sehat. (dade)
0 Comments