Spanduk Tolak Harganas tersebar di sejumlah titik. (Foto: Angga, TangerangNET.Com) |
NET – Perayaan Hari
Keluarga Nasional (Harganas) ke-XXII 2015 yang dilaksanakan di Kota Tangsel,
sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan dirinya Gerakan Anti Kepalsuan
(Gertak) menyerang Walikota Airin Rachmi
Diany.
Serangan terhadap
Airin yang sekaligus calon walikota pertahana dengan sejumlah spanduk yang bertuliskan “Tolak Harganas. Inikah
Keluarga Teladan Indonesia”, mendapat jawaban serius dari Jaringan Relawan
Demokrasi (Jared), Rabu (5/7/2015).
Presidium Jared A Prianto mengatakan spanduk yang
disebarluaskan Gertak di beberapa sudut
kota di Tangsel itu tidak etis, terlalu tendensius dan penuh muatan politis.
“Spanduk itu sangat
tendensius sekali, tidak etis, dan penuh muatan politik, karena secara
tiba-tiba spanduk-spanduk itu dipasang di beberapa tempat di kota Tangsel,”
ujar Prianto.
Menurut Printo, isinya penolakan terhadap Harganas
ke-XXII. Selain itu, Gertak juga mengimbau Presiden Jokowi untuk
mempertimbangkan pelaksanaan Harganas di Kota Tangsel, jelas ini tak bisa
didiamkan. “Aparat hukum harus cepat bertindak,” tandas Prianto.
Prianto menjelaskan
spanduk yang disebarluaskan Gertak mendapat sorotan dan kecaman keras dari
berbagai kalangan masyarakat. Pasalnya, isi spanduk tersebut dinilai memojokkan
Walikota Tangerang Selatan. Apalagi ikut diberitakan diberberapa media dengan
mengatasnamakan masyarakat Tangsel.
“Apa yang dilakukan Gertak
ini menyayat hati masyarakat Tangsel. Spanduk
ini dapat menimbulkan gesekan dan permasalahan baru di masyarakat,” tut
ur
Prianto memperkirakan.
Pesan yang ada di spanduk tersebut, kata
Prianto, mengandung unsur penghinaan.
Hal ini dapat dikategorikan sebagai
bentuk penistaan terhadap salah satu pasangan calon. Di sisi lain penolakan
Harganas ke-XXII tersebut sebagai bentuk pelecehan terhadap negara, karena
Harganas merupakan agenda Nasional.
Prianto menambahkan penolakan tersebut dilakukan saat
acara puncak perayaan Harganas ke-XXII, bukan sejak awal sebelum acara tersebut
digelar di Kota Tangsel. Acara ini telah dipersiapkan sejak lama, panitianya
pun bukan hanya dari Pemkot Tangsel, tapi
terdiri atas panitia BKKBN dan Provinsi Banten.
“Itu salah besar kalau
ada yang bilang bahwa pelaksanaan Harganas ke-XXII Tahun 2015 di Kota Tangsel
ini tidak ada manfaatnya. Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Tangsel
untuk tidak terpengaruh dengan spanduk yang dipasang dari orang atau kelompok
yang tidak bertanggungjawab," tutup Prianto. (re/ril)
0 Comments